Beginilah Cara Teman Ahok Membuktikan Validitas KTP Dukungan, Wow!

Kamis, 30 Juni 2016 – 05:29 WIB
Seratusan Teman Ahok menikmati buka puasa bersama usai melakukan rekapitulasi manual sejuta KTP di Markas Utama Teman Ahok, Graha Pejaten, Kamis (29/6). Foto: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com - MARKAS Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta Selatan, dipenuhi seratusan anak-anak muda dari sejumlah daerah, Rabu (29/6). 

Saking banyaknya para relawan Basuki Tjahaja Purnama yang hadir, Teman Ahok terpaksa mendirikan tenda besar di depan sebuah rumah yang selama ini digunakan menjadi posko utama.

BACA JUGA: Ssst...Dua Cantik Ini Personel Brimob Penjinak Bom

Ken Girsang – Jakarta

Ratusan anak muda yang datang tidak hanya untuk berkumpul. Dengan penuh semangat mereka mulai bekerja sejak pukul 11.00 WIB. Mengambil tumpukan kertas, membaginya dalam meja kelompok, menghitung lembar per lembar, menjumlah dengan teliti dan memasukannya dalam kotak plastik kembali. 

BACA JUGA: Mandorak, Pantai Nan Indah Serasa Milik Pribadi

Di bagian depan tenda berukuran sekitar 10 x 20 meter, terdapat sebuah layar lebar. Menampilkan setiap informasi hitungan manual terhadap seluruh KTP yang sebelumnya dikumpulkan dari masyarakat, secara real time. Sementara di sudut yang lain, ada kelompok yang memasukkan isian lembaran formulir tersebut ke database.

Sesekali ada suara dari para koordinator melalui mikrofon untuk menginformasikan beberapa hal. Mulai dari perkembangan lembar dukungan yang telah dihitung, hingga memberikan tawaran istirahat dan makan siang bagi relawan yang tidak berpuasa.

BACA JUGA: Danau Weekuri Hadir Seperti Cermin Raksasa

Inilah aktivitas Teman Ahok. Mereka berupaya maksimal membuktikan bahwa sejuta KTP itu benar-benar valid. Tidak ada manipulasi, seperti yang dituduhkan beberapa pihak. 

Bersama-sama, dilakukan secara terbuka dan mengundang siapapun untuk ikut serta menghitung, semata-mata dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa lembaran dukungan itu asli.

Dari kondisi yang terlihat, peran anak-anak muda yang melek teknologi informasi, sangat membantu proses rekapitulasi ini. Praktik digitalisasi data dukungan pada akhirnya mempermudah dalam mencari, memilah dan mensistematisir dukungan KTP tersebut.

"Kami mengundang perwakilan partai politik dan masyarakat yang ingin melihat langsung proses rekapitulasi. Sehingga bisa melihat langsung sejuta KTP itu sebanyak apa, bagaimana kualitasnya, dan bisa juga melihat proses input dan database yang kami bangun," ujar Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas.

Menurut Amalia, pihaknya menyebarkan sekitar seratus undangan. Baik bagi mereka yang percaya, maupun yang tidak percaya dengan kerja Teman Ahok. Paling tidak untuk menyudahi polemik yang beredar.

"Kami merasa aneh ketika membaca tudingan yang bermunculan di surat kabar dan di sosial media yang mempertanyakan keabsahan pengumpulan KTP kami. Padahal semua proses transparan. Ya udah, sekalian kita buktikan.” ujar Amalia.

Sementara itu pengamat politik Masykurudin Hafidz yang hadir menyaksikan langsung proses rekapitulasi mengakui, kalau hanya melihat anak-anak muda yang ada, memang terlihat seperti hanya sekelompok kecil. 

Tapi bila melihat masing-masing KTP yang tercantum dalam lembaran dukungan, gerakan dukungan terhadap Ahok maju lewat jalur perseorangan, luar biasa besar.

"Dalam ukuran tertentu, partisipasi politik dalam mewujudkan proses seleksi kepemimpinan daerah melalui jalur perseorangan dapat terjadi dan sedang berlangsung. Sebagai sikap kritik terhadap partai politik, gerakan ini menemukan relevansinya," ujar Masykurudin.

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemiluh untuk Rakyat (JPPR) itu kemudian membeber pengalaman dalam pelaksanaan pilkada di Indonesia selama ini. Alternatif memilih calon menurutnya, masih memang terbatas. Harapan akan adanya ragam pilihan dari partai politik masih sulit terwujud. 

"Kehendak partai politik dalam pencalonan masih elitis, jangka pendek dan pertimbangan modal kampanye yang kuat. Koalisi yang dibangun juga semata-mata mencari kemenangan, tidak menyisakan kaderisasi tunas-tunas muda untuk meraih kekuasaan, alih-alih merepresentasikan kepentingan masyarakat lokal," ujarnya.

Karena itu Masykurudin mengapresiasi insiatif relawan Teman Ahok. Meski begitu, rekapitulasi faktual menurutnya, tetap akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah pasangan calon dari jalur perseorangan didaftarkan sebagai peserta pilada.

"Berapapun jumlah dukungan yang diserahkan, KPU akan melakukan analisis administrasi dan verifikasi faktual sensus.‎‎ Tapi paling tidak lewat gerakan ini masyarakat kini bukan hanya menunggu negara mana yang akan menjuarai Piala Eropa. Tapi juga hasil kerja keras Teman Ahok," ujar Masykurudin.

Sementara itu dari pantauan di lapangan, sekitar Pukul 18.00 WIB Teman Ahok telah berhasil merekap seluruh dukungan secara manual. Jumlahnya lebih dari satu juta KTP. Mereka kemudian secara bersama-sama menikmati hidangan buka puasa bersama yang disediakan.

"Hari ini suda direkap lebih dari satu juta. Besok masih akan dilanjutkan kembali. Ada sekitar 30 ribu hingga 40 ribu lagi. Belum ada yang ganda," ujar salah seorang relawan.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Rita saat Bekerja di RS, Rajin Kumpulkan Botol Bekas Vaksin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler