Beginilah Jurus Rudenim Kupang Mengurangi Stres Deteni

Rabu, 10 Mei 2017 – 20:40 WIB
Kepala Seksi Perawatan dan Kesehatan Rudenim Kupang Indahwati bersama para deteni yang diajak menikmati hiburan di Water Park Kupang, Selasa (9/5). Foto: Kemenkumham

jpnn.com, KUPANG - Wajah enam orang warga negara asing (WNA) asal Irak yang menghuni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terlihat ceria. Keenam WNA yang masih satu keluarga itu diajak menikmati fasilitas Water Park Kupang, Selasa (9/5).

Para WNA itu deteni itu bisa menikmati hiburan dengan mengunjungi Water Park Kupang karena fasilitas program psikososial dari International Organisation for Migration (IOM) yang bekerja sama dengan Rudenim Kupang.

BACA JUGA: Menkumham Bakal Kebut Revisi PP Remisi

Kepala Seksi Perawatan dan Kesehatan Rudenim Kupang Indahwati mengatakan, kegiatan itu memang telah dijadwalkan seminggu sekali. Tujuannya adalah mengurangi tingkat stres di antara deteni.

“Kegiatan psikososial ini diprogramkan bersama dengan IOM Kupang sebagai bentuk dari upaya-upaya untuk mengurangi tingkat stres bagi deteni di dalam Rudenim,” tuturnya, Rabu (10/5).

BACA JUGA: Ini Dia Kakanwil Kumham Baru untuk Riau

Karenanya Rudenim Kupang juga punya fasilitas baru untuk mengurangi stres terutama di antara para deteni. Yakni tempat bermain baru bagi anak-anak deteni.

Para penghuni Rudenim itu mestinya memang dikembalikan ke negara asal atau diteruskan ke negara tujuan migrasi jika memang sudah mengantongi izin. Namun, sebelum ada izin maka mereka ditempatkan di rudenim.

BACA JUGA: Yasonna Tunjuk Pejabat Baru untuk Sikat Pungli di Sialang Bungkuk

Untuk diketahui, rudenim merupakan unit pelaksana teknis yang menjalankan fungsi keimigrasian sebagai tempat penampungan sementara bagi orang asing yang melanggar Undang-Undang Imigrasi. Proses itu terkadang memerlukan waktu agak lama.

Sementara Kepala Rudenim Kupang Effendi Saragih mengatakan, program psikososial itu merupakan hasil kerja sama dengan IOM Kupang. Namun, kini program itu menjadi unggulan dan mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Imigrasi di Jakarta.

Effendi menjelaskan, kegiatan psikososial sebagai upaya mengenalkan para deteni dengan masyarakat lokal. “Deteni supaya dapat belajar berinteraksi dengan masyarakat lokal di sekitar lingkungannya,” ujarnya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkumham Jamin Penghuni Sialang Bungkuk Terima Hak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler