jpnn.com - BLITAR - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama menginjakkan kakinya di areal makam Proklamator RI Bung Karno di Blitar, Senin (10/10).
Tepat pukul 13.15, Ahok memasuki pendopo tempat pusara Bung Karno bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, serta para calon gubernur dan wakil gubernur jago partai berlambang kepala banteng itu di pilkada di provinsi lain.
BACA JUGA: Begini Tahapan Polri Proses Laporan Kasus Ahok
Gerimis langsung mengguyur ketika Megawati mulai bersimpuh di samping kanan pusara Bung Karno. Di samping kanannya ada Hasna Hasanah Fadel, calon gubernur Gorontalo yang diusung PDIP. Sedangkan Ahok duduk bersila di samping kanan Hasna.
Tak berselang lama, alunan Alfatikhah mengalun. Megawati ikut mengucapkan surat pembuka Alquran itu.
BACA JUGA: PDIP, Golkar, Nasdem dan Hanura Sebaiknya Ikut Minta Maaf
Sedangkan Ahok terlihat menunduk. Sesekali ia membetulkan kacamatanya. Tangan kanannya beberapa kali memegang kemeja putihnya.
Di hadapan Megawati ada Rano Karno, calon PDIP untuk pilkada Banten, serta Komarudin Watubun, salah satu ketua di partai pemenang Pemilu 2014 itu.
BACA JUGA: Nama Ahok Ada Satu di Polda Metro Jaya, Satu di Sumsel dan 4 di Mabes
Setelah tiga kali Alfatikhah berkumandang, dilanjutkan dengan pembacaan Surat Alalaq dan Surat Annas. Hingga akhirnya penghulu yang memimpin doa mengakhirinya dengan tahlil.
Setelah tahlil tuntas, Mega lantas berdiri. Ia bergeser ke sebuah pusara neneknya, Ny Ida Aju Njoman Rai Soekemi Sosrodihardjo.
Selanjutnya, Presiden RI Kelima itu berpindah ke makam kakeknya, Soekemi Sosrodihardjo yang juga ayah Bung Karno.
Setelah prosesi ziarah tuntas, Mega, Ahok dan Djarot Saiful Hidayat membicarakan sebuah batu besar di pusara Bung Karno. Djarot yang mantan wali kota Blitar menjelaskan tentang batu mengilap bertuliskan 'DI SINI DIMAKAMKAN BUNG KARNO' itu.
Ahok mengatakan, dirinya sebenarnya sudah lama merencanakan berziarah ke makam Bung Karno. Terutama juga untuk belajar soal pembangunan di Blitar.
"Saya sejak awal sebelumnya sudah minta Djarot mau ke sini. Karena kudengar dia (Djarot, ref) uang sedikit, tapi pembangunan luar biasa," kata Ahok yang dalam kunjungannya ke Blitar menyertakan dua ajudan dan empat stafnya.
Ternyata rencananya sampai ke Megawati. "Ibu dengar, 'bareng saja deh ikut'," ujar Ahok menirukan ajakan Megawati.
Ahok pun mengagumi sosok Bung Karno yang juga Bapak Bangsa Indonesia. "Semua bisa jadi presiden, tapi proklamator belum tentu," ucapnya.
Ahok juga punya kesan tersendiri soal makam Bung Karno. Yakni aura Pancasila.
Ia menambahkan, para kepala daerah harus memiliki semangat tentang Pancasila yang digagas Bung Karno. "Kita harus bisa amalkan Pancasila supaya negara kita bisa maju," pungkasnya. (ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Dihantam Isu SARA, Ini Reaksi Bu Mega
Redaktur : Tim Redaksi