BEIJING -- Pemerintah Tiongkok mulai menggunakan media untuk memukul balik seruan demonstrasi anti pemerintah di dunia mayaMelalui media pro-pemerintah menyatakan stabilitas nasional adalah kunci dari segalanya dan kerusuhan sosial yang terjadi di Timur Tengah bisa menular ke negara-negara Asia.
"Pertama, kita harus menyadari bahwa ada sebagian orang dengan motif tersembunyi, baik di dalam dan luar negeri menggunakan berbagai cara untuk menciptakan "politik jalanan"," tulis laporan di halaman depan Beijing Youth Daily.
Laporan tersebut terbit selang sehari setelah berita dengan isu serupa muncul untuk kali pertama di sebuah koran pemerintah lainnya
BACA JUGA: Al Qaidah Bunuh 4 Serdadu
Kontra berita tersebut untuk merespons imbauan baru untuk melakukan demonstrasi yang juga muncul di dunia maya."Mereka menggunakan internet untuk menciptakan dan menyebarkan berita bohong
BACA JUGA: Ditekan Oposisi, Menlu Jepang Mundur
Untuk mengacaukan Tiongkok," terus tulisan tadi.Laporan di Harian Jiefang, corong resmi Partai Komunis di Shanghai, melansir opini dengan isu sama dengan menyerukan agar masyarakat tetap menjaga harmonis sosial dan stabilitas nasional
Di dunia maya, seseorang yang tidak dikenal terus menggugah semangat rakyat Tiongkok untuk berdemonstrasi setiap hari Minggu
BACA JUGA: Oposisi Tembak Jet Tempur Libya
Seruan di internet tersebut menggambarkan perjuangan rakyat di dunia ArabIsu yang dibawa adalah korupsi dan kesenjangan sosial.Menggambarkan ketidaknyamanan pemerintah atas kondisi terakhir, laporan atas penyusunan anggaran 2011, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk ketertiban dan keamanan hingga USD 95 miliar (Rp 835 triliun)Anggaran tersebut naik 13,8 persen dari tahun laluKenaikan yang tajam jika dibandingkan dengan peningkatan anggaran pertahanan nasional yang juga ditambah 12,7 persen
Para aktifis di belakang kampanye "Revolusi Melati" kembali mengajak rakyat Tiongkok untuk turun ke jalan pada hari Minggu (6/3)Seruan tersebut kembali tidak menarik perhatian masyarakatKarena tidak ada tanda-tanda berkumpulnya massa, pekan lalu, setelah aparat keamanan berjaga ketat di Beijing dan Shanghai.
Sejumlah wartawan asing yang bermaksud meliput demonstrasi di sejumlah titik di kota tersebut diamankanBeberapa kamera juga dirampasPolisi mengancam bahwa mereka akan kehilangan izin untuk bekerja di Tiongkok jika tidak mematuhi aturan yang berlaku(cak/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Host Meeting Menhan Se-ASEAN
Redaktur : Tim Redaksi