Beijing Gunakan Propaganda Media

Tangkal Seruan Demonstrasi

Senin, 07 Maret 2011 – 08:18 WIB

BEIJING -- Pemerintah Tiongkok mulai menggunakan media untuk memukul balik seruan demonstrasi anti pemerintah di dunia mayaMelalui media pro-pemerintah menyatakan stabilitas nasional adalah kunci dari segalanya dan kerusuhan sosial yang terjadi di Timur Tengah bisa menular ke negara-negara Asia.

"Pertama, kita harus menyadari bahwa ada sebagian orang dengan motif tersembunyi, baik di dalam dan luar negeri menggunakan berbagai cara untuk menciptakan "politik jalanan"," tulis laporan di halaman depan Beijing Youth Daily.

Laporan tersebut terbit selang sehari setelah berita dengan isu serupa muncul untuk kali pertama di sebuah koran pemerintah lainnya

BACA JUGA: Al Qaidah Bunuh 4 Serdadu

Kontra berita tersebut untuk merespons imbauan baru untuk melakukan demonstrasi yang juga muncul di dunia maya.

"Mereka menggunakan internet untuk menciptakan dan menyebarkan berita bohong
Menghasut untuk melakukan demonstrasi ilegal untuk menciptakan kekisruhan di Timur Tengah dan Afrika Utara dan membawanya ke Tiongkok

BACA JUGA: Ditekan Oposisi, Menlu Jepang Mundur

Untuk mengacaukan Tiongkok," terus tulisan tadi.

Laporan di Harian Jiefang, corong resmi Partai Komunis di Shanghai, melansir opini dengan isu sama dengan menyerukan agar masyarakat tetap menjaga harmonis sosial dan stabilitas nasional
"Rakyat harus menghargai dan dengan sadar menjaga stabilitas nasional seperti menjaga mata mereka sendiri," tandasnya.

Di dunia maya, seseorang yang tidak dikenal terus menggugah semangat rakyat Tiongkok untuk berdemonstrasi setiap hari Minggu

BACA JUGA: Oposisi Tembak Jet Tempur Libya

Seruan di internet tersebut menggambarkan perjuangan rakyat di dunia ArabIsu yang dibawa adalah korupsi dan kesenjangan sosial.   

Menggambarkan ketidaknyamanan pemerintah atas kondisi terakhir, laporan atas penyusunan anggaran 2011, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk ketertiban dan keamanan hingga USD 95 miliar (Rp 835 triliun)Anggaran tersebut naik 13,8 persen dari tahun laluKenaikan yang tajam jika dibandingkan dengan peningkatan anggaran pertahanan nasional yang juga ditambah 12,7 persen

Para aktifis di belakang kampanye "Revolusi Melati" kembali mengajak rakyat Tiongkok untuk turun ke jalan pada hari Minggu (6/3)Seruan tersebut kembali tidak menarik perhatian masyarakatKarena tidak ada tanda-tanda berkumpulnya massa, pekan lalu, setelah aparat keamanan berjaga ketat di Beijing dan Shanghai.

Sejumlah wartawan asing yang bermaksud meliput demonstrasi di sejumlah titik di kota tersebut diamankanBeberapa kamera juga dirampasPolisi mengancam bahwa mereka akan kehilangan izin untuk bekerja di Tiongkok jika tidak mematuhi aturan yang berlaku(cak/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Host Meeting Menhan Se-ASEAN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler