Bekas Operasi Usus Buntut Ungkap Identitas Mayat Wanita Cantik

Sabtu, 14 Februari 2015 – 22:45 WIB
Jenazah Leni Marlina saat ditemukan di kolong rumah warga, Sabtu (14/2). Foto: Iwan Kurniawan/Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com - TANJUNG SELOR – Saat ditemukan di kolong rumah warga, identitas mayat wanita cantik belum terungkap, Sabtu (14/2). Bahkan saat dibawa ke RSUD Tanjung Selor, juga demikian.  

Sebab tidak ada identitas yang dibawa oleh korban yang berambut sebahu dengan mengenakan ikat rambut plastic warna biru, memakai cintin besi bermotif love, berbaju merah muda merek Lamborjini dengan dalaman hitam kotak, celana dalam warna pink, dan memakai celana legging karet selutut warna hitam.

BACA JUGA: Suami Jarang Pulang, Mainnya Kok Sama Sopir dan Pembantunya

Saat divisum, ada beberapa orang yang menanyakan ciri spesifik korban. “Ada bekas operasi usus buntukah di perutnya,” sahut seorang warga dari arah belakang.

Tidak lama, ada dua orang wanita cantik yang datang menuju ke arah kamar mayat untuk melihat siapa korban yang sudah terbujur kaku di kamar mayat tersebut. Saat itulah akhirnya identitas mayat wanita cantik itu terungkap. Dia bernama Leni Marlina (30) merupakan warga Desa Binai, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.

BACA JUGA: Ditabrak Mobil Istri Bupati, Bocah 2,5 Tahun Tewas

Berdasarkan keterangan Desi (22) yang merupakan keponakan korban, korban tersebut baru datang ke Tanjung Selor dari Binai pada Jumat (6/2) lalu sebelum air banjir. Pada saat itu korban datang dengan maksud pergi membayar angsuran kredit motornya.

“Waktu hari Rabu (11/2) lalu, karena banjir semakin besar kami pergi ke rumah temanku di Sabanar. Waktu itu sekitar jam 7 malam (19.00 Wita) dia pergi mandi di WC,” ujar Desi.

BACA JUGA: Kantor PKS dan Tiga Bangunan Lainnya Ludes Terbakar

“Saya sempat panggil dia dalam kamar mandi, di situ dia masih menjawab, katanya aku mau mandi dulu jangan kau panggil-panggil dulu. Karena lama saya tunggu tapi tidak ada keluar saya panggil lagi, tapi dia sudah tidak menjawab. Karena penasaran apakah dia masi ada atau tidak saya sempat mendobrak pintu WC, saat terbuka dia sudah tidak ada didalam,” sambungnya.

Namun Desi tidak dapat memastikan kemana si korban pada saat itu, karena kondisinya saat itu sedang hujan deras sehingga Desi tidak tau dia pergi kemana.  

“Memang dia sempat bilang mau ketempat temannya mau pergi ambil pakaiannya, tapi saya sudah larang. Saya bilang nanti saja, tunggu air surut,” jelas Desi yang saat itu sedang bersamanya.

“Kami (Desi dan teman-temannya, Red) sudah berusaha mencarinya pada malam itu, sampai melihat ke samping dan kolong rumah, tapi tidak ada. Saya mau hubungi juga tidak bisa, karena HP-nya rusak terendam banjir,” sambung Desi.

Selain itu, Febi (26) warga Binai yang juga masih keponakan korban menyampaikan, tidak diketahuinya keberadaan Leni sejak Rabu (11/2) malam itu baru ia ketahui setelah Desi yang merupakan sepupunya mengabarinya pada Kamis (12/2) keesokan harinya.

Setelah mencari keberadaan tantenya yang tidak diketahui dimana, kata Febi, dirinya sempat punya firasat buruk.

“Saya sempat berpikir yang tidak-tidak, tapi saya berusaha untuk hilangkan itu. Karena kita orang kampung inikan bisa berenang, makanya saya hilangkan pikiran buruk itu,” kata Febi.

Di tempat yang berbeda, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, Aryani Arsyad yang pada saat itu juga langsung ikut membersihkkan jenazah Leni dipenuhi dengan lumpur, menduga bahwa Leni terseret arus banjir yang deras.

“Saat dibersihkan kulit arinya sudah terkelupas karena sudah beberapa hari terendam,” kata Aryani.(*/iwk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Siswi SMP Alami Pelecehan Seksual oleh Kenalan di Facebook


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler