jpnn.com, JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong perusahaan startup di Indonesia melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dengan demikian, perusahaan rintisan itu bisa memperluas akses permodalan.
BACA JUGA: 3 Inisiatif BEI Perdalam Pasar Berbasis Digital
Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo menyebutkan, kini baru tiga perusahaan startup yang tercatat go public.
Yaitu, PT Kioson Komersial Indonesia, PT M Cash Integrasi Tbk, dan PT Yelooo Integra Datanet.
BACA JUGA: Startup Sedang jadi Primadona, Perusahaan Harus Lakukan apa?
Bekraf menginginkan makin banyak perusahaan rintisan yang mengisi papan akselerasi khusus yang disiapkan BEI.
’’Perusahaan startup akan membutuhkan permodalan, mulai fase ide, early stage, growth, hingga mature,’’ kata Fadjar, Senin (3/12).
BACA JUGA: Jokowi Buka Peluang Bekraf jadi Kementerian
Dia menjelaskan, startup bisa mendapat permodalan dari investor, venture capital, hingga pasar modal.
’’Bursa sudah menyediakan tiga papan, mulai papan utama, sekunder, sampai akselerasi,’’ jelas Fadjar.
Fadjar menyatakan, pemerintah berupaya menyempurnakan ekosistem startup di Indonesia dan memberikan satu jalur permodalan agar bermuara di pasar modal.
’’Bekraf ingin membangun sistem yang lebih baik untuk startup di Indonesia. Karena itu, perlu membuat koneksi yang lebih kuat dengan para stakeholder,’’ tutur Fadjar. (agf/c14/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bekraf Gelar Pengembangan Ekonomi Kreatif Digital di Yogya
Redaktur & Reporter : Ragil