Beladiri Melempem

Kamis, 19 Desember 2013 – 07:24 WIB

jpnn.com - NAYPYITAW - Sebagai salah satu sektor andalan meraup medali, beladiri belum menunjukkan rapot memuaskan. Kemarin (18/12) di Indoor Stadium Wunna Theikdi, jurus-jurus atlet taekwondo di poomsae (seni) hanya menghasilkan satu perak dan dua perunggu.

Trio Maulana Haidir-M.Fazza Fitracahyanto-M.Abdurrachman Wahyu harus puas di podium kedua dengan poin 7,590 di nomor tim poomsae putra. Emas disabet atlet Filippina Dustin Jacob Mella-Raphael Mella-Vidal Gabriel dengan poin 7,920. Sedang medali perunggu oleh trio Thailand Chaiyasit Kwanboon-Pongporn Suvittarak-Poonpattara Bunlop dengan poin 7,550.

BACA JUGA: Moyes Selangkah Lagi Raih Gelar Bergengsi

Lalu untuk tim poomsae putri, Defia Rosmaniar-Kevita Deliza-Mutiara Habiba hanya mengkoleksi perunggu. Ketiganya mengemas poin 7,670. Di tempat pertama Vietnam dengan poin 7,950 serta Thailand dengan poin 7,785.

Satu perunggu lain diberikan di nomor mixed poomsae berpasangan atas nama Defia Rosmaniar-M.Abdurrachman Wahyu. Defia-Wahyu mengumpulkan poin 8,030. Di tempat pertama Viaetnam dengan 8,355 dan Thailand dengan 8,180.

BACA JUGA: Andik Berharap Satu Tempat

Menurut Komandan pelatnas Taekwondo Indonesia Airlangga, hasil perak dan perunggu sudah sesuai target untuk poomsae. Sebab poomsae Merah Putih masih butuh kerja keras untuk menyamai Vietnam,Thailand, atau Filipina.

"Memang pada awalnya sya berharap ada kejutan medali emas dari anak-anak. Tapi hasil rupanya kurang berpihak ke kita. Ini sudah bagus tuan rumah Myanmar tak otomtis emas poomsae," kata Airlangga.

BACA JUGA: Lupakan Drama Jakarta

Saat ini taekwondo Indonesia berharap pada kategori kyurugi (tarung) yang akan dimulai hari ini (19/12). Kyurugi dibebani PB Taekwondo Indonesia (PB TI) dengan tiga emas.

Sedang di Zeyar Thiri Indoor Stadium, judo baru memetik satu medali perunggu. Yakni dari nage no kata. Pasangan Indonesia Suliswanto/Embun Cahyono mendapat poin 410. Indonesia di bawah Thailand dan Vietnam.

Pimpinan rombongan judo Indonesia Mc John menuturkan untuk kategori jurus, judo Indonesia memang tak bisa berbicara banyak. Akan tetapi untuk nomor tarung, judoka Merah Putih siap diandalkan.

"Bukan rahasia lagi kalau untuk nomor jurus, harus perfect untuk merebut emas. Detil gerakan yang salah bisa membuat medali melayang. Inilah keuntungan tuan rumah," ucap Mc John. (dra/ren)

Kenapa cabor beladiri gagal menjadi lumbung?
-untuk kategori jurus, unsur subyektifitas juri sangat tinggi. Apalagi apa tekanan kuat dari tuan rumah untuk juara.
-overconfidence. Hasil try out yang cemerlang membuat beberapa atlet lupa diri. Misal karate yang sempat juara umum di kejuaraan internasional di Jakarta dan Italia, malah flop di SEA Games.
-pengurangan kuota atlet menjelang keberangkatan. Misal di vovinam, muay, dan pencak silat.
-pengurus campur tangan dalam penentuan atlet. Misal di tinju Vinky Montolalu yang juara PON 2012 di kelas 64, malah diganti oleh Enrico Amanupunyo yang ditaklukkan Vinky di PON.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semprotan Hentikan Latihan Garuda Muda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler