Belajar dari Orang Jepang Bagaimana Bersiap Sambut Bencana (2)

Unit Kepala Anjing Cairkan Ketegangan Dua Negara

Sabtu, 28 Februari 2009 – 08:10 WIB

Selain bencana alam, pemerintah Jepang sangat waspada bahaya kebakaranMereka punya tim khusus yang diberi nama Tokyo Hyper Rescue

BACA JUGA: Belajar dari Orang Jepang Bagaimana Bersiap Sambut Bencana (1)

Tak sembarang orang bisa menjadi anggotanya.

RIDLWAN HABIB, Tokyo

SEBUAH keris berlekuk (luk) tujuh tampak dipajang tanpa warangka (sarung keris) di ruang depan markas besar Tokyo Fire Department Distrik 8
Di bawah keris itu ada tulisan Jogjakarta Great Earthquake 2006

BACA JUGA: Dokter Andaru Hutama Memerangi Minimnya Fasilitas Kesehatan di Kepulauan Seribu

Di sampingnya ada foto ukuran 5 R dengan latar belakang pantai.

''Itu kenang-kenangan saat kami ditugaskan membantu masyarakat Jogjakarta tiga tahun lalu,'' ujar Yoshiki Takeishi yang menyambut Jawa Pos
Anggota satuan elite Tokyo Hyper Rescue itu masih ingat sambutan ramah saat dia dan sebelas orang temannya terlibat dalam proses evakuasi korban gempa dan membuat tenda darurat di Jogja.

''Kami mengambil lokasi di dekat pantai, apa itu namanya..

BACA JUGA: Pasangan Bilateral Tim Lindsey-Julia Suryakusuma

Ban...turu, Ban...turuan,'' katanyaBantul maksud Anda? ''Ya, Banturu,'' katanya dengan susah payah berusaha menyebut nama kabupaten yang berada di selatan kota Jogjakarta itu.

Yoshiki dan Tokyo Hyper Rescue memang sudah terbiasa membantu negara-negara sahabat yang sedang menghadapi musibah bencanaDi Indonesia, tim berseragam oranye itu masuk sejak 1997, saat ada kebakaran hebat di JambiSaat tsunami menggulung Aceh pada 2004, mereka juga langsung mengirim bala bantuan.

Saat kebakaran semak besar di Victoria akhir Januari lalu, Hyper Rescue juga mengirim alat dan personel ke Negeri Kanguru''Ada semacam kesamaan jiwa antarpemadam kebakaran di seluruh duniaSekali bertemu, cukup menyebut saya fire fighter, maka sudah langsung bisa saling bantuTidak melihat bangsa atau bendera,'' katanya.

Yang juga cukup bersejarah saat tim Hyper Rescue membantu korban gempa Sichuan di Tiongkok pada 12 Mei 2008Gempa besar itu menewaskan lebih dari 70 ribu orangSaat itu kondisi psikologis diplomatik dua negara sedang kurang begitu baikTapi, unit berlambang kepala anjing itu tak peduli dengan politikDengan semangat, mereka menggali, mencari, dan merawat korban-korban yang tertimpa reruntuhan.

Hingga suatu ketika, mereka menemukan jasad seorang ibu dengan bayinyaTim lalu memandikannya, merawat jenazah di dalam peti, dan menghelat upacara penghormatanFoto dan rekaman peristiwa itu disiarkan luas oleh media Tiongkok.

''Sejak itu hubungan Tiongkok-Jepang mengalami masa-masa indahBahkan, secara bertahap, mereka mengirimkan personel untuk berlatih di JepangJumlahnya ribuan,'' kata Yasuhisa Kawamura, wakil sekretaris bidang pers Departemen Luar Negeri Jepang yang memfasilitasi kunjungan Jawa Pos.

Tokyo Hyper Rescue didirikan pada 17 Desember 1996Dari 80 stasiun pemadam kebakaran dan total 18.000 ribu pemadam, dipilih 180 orang terbaikMereka diseleksi ketat selama setahunMereka semua laki-laki''Sampai saat ini belum ada anggota wanita yang lolos menjadi anggota,'' kata Yoshiki.

Pria tegap itu lalu mengajak Jawa Pos ke ruang latihanDia mengatakan, jarang orang di luar anggota Fire Rescue yang boleh masukRuangan pertama berupa gedung seluas 8 x 6 meterDi sudut kanan kiri gedung terdapat tangga memanjang setinggi 50 meterTiap 10 meter dibuat teras kecil menyerupai balkon apartemen''Tujuannya melatih penyelamatan korban yang terjebakDi ujung paling atas juga ada helipad untuk berlatih turun dari helikopter,'' katanya.

Di sampingnya ada gerbong kereta bawah tanah (subway) yang dibiarkan terbuka''Ini bukan replika, tapi asli dari gerbong yang sudah tidak terpakai,'' ujar Yoshiki.

Tujuan penempatan gerbong itu untuk melatih upaya penyelamatan korban terjepitDi Tokyo dan mayoritas kota-kota besar Jepang, subway adalah jalur transportasi utama yang berdenyut 24 jam mengangkut ribuan wargaDengan 546 jalur (line) yang saling terkoneksi, potensi kecelakaan di subway sangat tinggi''Setidaknya dalam seminggu kami mendapat panggilan untuk membantu di subway,'' ujarnya.

Jika ada yang terjepit di antara dua kereta atau tersangkut antara dinding dan kereta, Tokyo Hyper Rescue akan menggunakan dongkrak yang berbentuk seperti balon''Kami latihan setiap malam, setelah pukul 20.00,'' katanya.

Selain keterampilan manusia, Tokyo Hyper Rescue mengandalkan aneka alat canggihMaklum, Jepang merupakan gudang teknologi mutakhirMisalnya, large foam truck yang mampu menampung 10.000 liter air sekaligusSelain itu, kendaraan ambulan lapangan seluas 40 meter persegi serta rescue truck yang bisa diangkut dengan pesawat Hercules.

Dalam bertugas, mereka juga dilengkapi night vision glasses untuk melihat dalam kegelapan dan sistem pelacakan korban berdasar gelombang elektromagnetik yang disebut Sirius''Prinsipnya, teknologi membantuTapi, kemampuan manusia yang mengoperasikan tetap nomor satu,'' ungkapnya.

Yoshiki yang tinggal di Tokyo itu lalu mengajak ke kolam tempat latihan selam sedalam 25 meterPemadam juga berlatih menyelam? Ditanya seperti itu, dia mengangguk''Kami unit khusus sehingga juga harus siap menangani korban tenggelamMisalnya, di Teluk Tokyo (Tokyo Bay),'' tuturnya.

Dalam bekerja, mereka dibagi tiga sif''Jika ada panggilan kebakaran, kami siap digerakkan dalam satu menit,'' katanya.

Saat Jawa Pos berkunjung (20/2), Tokyo Hyper Rescue sedang melatih sekelompok mahasiswa sukarelawanMereka diajari tentang pertolongan pertama pada kecelakaan dan metode evakuasi''Kami juga sering diminta negara-negara lain untuk melatih tim pemadamnyaMisalnya, di Thailand,'' tuturnya.

Saking terkenalnya Tokyo Hyper Rescue, kini di Jepang sedang diputar film berjudul 252Itu adalah kode jika terjadi kebakaran''Kami bangga dengan profesi iniApalagi jika warga merasa tenteram,'' ujarnya.

Jika warga Jepang membutuhkan bantuan, mereka tinggal menekan 119 di gagang teleponSatu tim akan langsung dikirim ke lokasi terjadinya musibah''Kami melayani hampir apa sajaKompor meledak, korsleting listrik, bahkan percobaan bunuh diri,'' ungkapnya(bersambung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhir Kejayaan Raja Kutai Modern Syaukani Hasan Rais (2-Habis)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler