Belajar dari Tesla, Pemerintah Perlu Lakukan ini Supaya Investor tak Kabur

Kamis, 08 April 2021 – 21:50 WIB
Investasi (Ilustrasi). Foto dok jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Penelitian Bidang Ekonomi Lemabag Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Eko Nugroho mengatakan, para investor yang berinvestasi di Indonesia perlu mendapat apresiasi dan perhatian khusus.

Pasalnya, di tengah kondisi pandemi Covid-19 dan ekonomi yang lesu, mereka tetap berniat menanamkan investasinya.

BACA JUGA: Menteri India Merayu Tesla, Sebut Biaya Produksi Lebih Murah Dibanding China

Oleh karena itu, pemerintah perlu mendampingi dan memfasilitasi mereka dalam merealisasikan investasinya, serta menyelesaikan hambatan yang menjadi kendala.

Jangan sampai investor sudah menyatakan minatnya, namun realisasinya berinvestasi di negara lain.

BACA JUGA: Program Agro Solution PT Pupuk Indonesia Raih The Best Innovation in Social Business Model

Seperti Tesla, yang awalnya dikabarkan akan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia, namun akhirnya 'kabur' ke India.

Menurut Agus, fasilitas insentif yang diberikan pemerintah sejatinya sudah sangat kompetitif dengan negara lain.

BACA JUGA: Lindungi Jutaan Tenaga Kerja, Pemerintah Diminta Segera Buat Road Map Industri Hasil Tembakau

Misalnya keringanan pajak atau super tax deduction untuk industri-industri tertentu.

Namun jika memang investasi itu memberikan multiplier effect yang besar, bisa saja diberikan fasilitas pajak lainnya. Hal ini menurut Agus menjadi sesuatu yang sangat penting dalam memoles kondisi investasi.

“Tinggal bagaimana kecepatan respons dari pemerintah dalam memberikan pelayanan tersebut,” kata Agus, saat dihubungi belum lama ini.

Apalagi, lanjut Agus, terkait investasi ini melibatkan banyak koordinasi antarlembaga pemerintah.

Misalnya jika itu terkait pajak, maka lembaga yang melakukan koordinasi mulai Kementerian Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal (BKF), BKPM, Kementerian Perindustrian, dan lainnya yang berada di bawah Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman dan Investasi dan Kemenko Perekonomian.

“Nah komunikasi dan koordinasi antarlembaga dan kementerian ini harus konkrit dan cepat dalam merespon sperubahan struktur tax rate terhadap sektor-sektor tertentu yang memang membutuhkan,” katanya.

Menurut Agus, saat ini sejatinya banyak peluang investasi yang dapat ditawarkan kepada investor.

Misalnya terkait dengan produk-produk yang berkaitan dengan Covid-19 atau Kesehatan. Selain itu juga ada industri terkait inovasi dan teknologi.

“Investasi-investasi ini memiliki arah yang konkrit dan dapat memfasilitasi perubahan konsumsi masyarakat yang saat ini trennya memang mengalami perubahan,” katanya.

Selain memfasilitasi investor merealisasikan investasinya, yang juga menjadi pekerjaan rumah pemerintah adalah menjaga kepercayaan masyarakat mengenai vaksin Covid-19.

Dengan memberikan kenyakinan mengenai program vaksin dapat mendorong konsumsi masyarakat.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Ngebet Tambah Momongan, Dokter Boyke Sarankan Hal ini


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler