jpnn.com, SURABAYA - Siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nyai H. Ashfiyah Surabaya di Kelurahan Lontar memiliki cara asyik untuk mengenal perpaduan warna. Puluhan siswa kelas I diajak mencelupkan telapak tangannya ke beraneka warna cat tekstil, lalu menempelkannya ke kaus polos putih.
''Ayo main cat pipi,'' teriak Habibi, salah seorang siswa, sambil menakut-nakuti temannya. Suasana pun sedikit kacau sebelum Dimyati, sang guru, berhasil menenangkan mereka. Eh, itu bukan buat pipi, tempelnya di kaus ini lho," ucap Adim, sapaan Dimyati. Mereka lantas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok diberi satu kaus putih polos yang sudah dialasi papan tipis dibaliknya.
BACA JUGA: Semua Guru Dimutasi, Puluhan Siswa SD Telantar
Ide pembelajaran tersebut muncul saat Adim sering melihat anak didiknya bermain cat jika ada pekerja di sekolah. Pembelajaran itu juga diadakan karena siswa tampak bosan saat diberi tugas menggambar dengan menggunakan krayon. Agar aktivitas mereka bermakna dan ada hasil karyanya, Adim menerapkan konsep bermain cat kaus itu. ''Hasil karya siswa-siswi tersebut akan dijual. Sebagian sudah dibeli orang tua mereka," ujar guru kelas I itu.
Adim mengatakan ingin mendidik para siswa agar memiliki pola pikir kreatif sejak dini. Selain itu, mental bisnis mereka akan dilatih. Sebab, mereka juga akan diajak melihat peluang bahwa ternyata kesenangan dan hobi bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai jual. ''Secara tidak langsung, ingin mendidik mereka kreatif dan berjiwa bisnis,'' tuturnya. (his/c20/any)
BACA JUGA: LUAR BIASA! Sekali Mengajar, Seumur Hidup Menginspirasi
BACA JUGA: Krisis Guru, 106 SD Merger Belajar
Redaktur : Tim Redaksi