jpnn.com - SALVADOR - Belanda memiliki segalanya untuk mengalahkan Kosta Rika di babak perempat final di Fonte Nova, Salvador, Minggu (6/7) dinihari WIB. Der Oranje meraih empat kemenangan beruntun dan menjadi tim paling produktif di di Piala Dunia 2014.
Namun Kosta Rika juga punya modal meyakinkan. Los Tacos ke perempat final setelah menumbangkan raksasa Uruguay, Italia dan Inggris. Jika tidak ekstra waspada, Belanda bisa menjadi raksasa berikutnya yang tersungkur di tangan Kosta Rika.
BACA JUGA: Hadapi Kosta Rika, Belanda Jangan Tergoda Main Terbuka
Belanda, runner up Piala Dunia 2010, datang ke Brasil dengan persiapan yang lebih meyakinkan di bawah pelatih Louis van Gaal. Ditakdirkan menghuni Grup B bersama Australia, Cile dan Spanyol yang mengalahkan mereka di final Piala Dunia 2010. Belanda justru meledak dengan mempermalukan La Furia Roja 5-1, menjinakkan Australia 3-2 dan menundukkan Cile dua gol tanpa balas.
Di babak 16 besar, Wesley Sneijder dan kawan-kawan kembali mengamuk dengan menyingkirkan Meksiko 2-1. Total, Der Oranje melesakkan 12 gol ke gawang lawan, menjadikannya tim paling subur yang melaju ke babak perempat final. Arjen Robben dan Robin van Persie menjadi ujung pisau ketajaman timnya dengan masing-masing mempersembahkan tiga gol.
BACA JUGA: Argentina Bakal Ubah Pola
Performa gemilang keduanya tak lepas dari pelayanan Wesley Sneijder yang di bawah Van Gaal kembali menjelma sebagai gelandang serang kelas dunia.
”Kami memiliki pelatih fantastis yang sepenuhnya tahu pemain mana yang harus diturunkan dan kapan mengubah sesuatu di lapangan. Semua pemain memiliki pengaruh dan melaksanakan tugas dengan fantastis. Akhirnya, kekuatan inilah yang kami butuhkan untuk memenangkan Piala Dunia,” ujar Robben seperti dilansir Daily Star.
BACA JUGA: Ferdinand Sinaga Janji Lebih Baik
Meski demikian, Belanda tak boleh meremehkan kekuatan Kosta Rika. Los Tacos yang baru empat kali merasakan atmosfer Piala Dunia, adalah tim yang menduduki peringkat 28 dalam daftar ranking sepak bola versi FIFA. Mereka tak memiliki sejarah kuat di panggung sepak bola dunia. Mayoritas pengamat memandang sebelah mata menyikapi kans mereka selama di Brasil. Tetapi Kosta Rika menjungkirbalikkan semuanya.
Skuat besutan Jorge Luis Pinto menjadi tim yang paling mengejutkan pada turnamen ini. Mereka yang menghuni Grup Neraka bersama Inggris, Uruguay dan Italia, justru keluar sebagai juara grup setelah menggebuk Italia, Uruguay dan menahan imbang Inggris. Di perempat final, 10 pemain Kosta Rika mengalahkan juara Eropa 2004 Yunani dalam drama adu penalti.
Seketika, Kosta Rika mendapat julukan sebagai tim Pembunuh Raksasa. ”Jika kami mampu bermain bagus melawan Uruguay, Italia, Inggris dan Yunani, lalu mengapa kami tidak bisa melakukannya saat menghadapi Belanda nanti? Tidak terlintas dalam kepala bahwa kami akan kalah begitu saja,” gelandang Kosta Rika Christian Bolanos mengingatkan Belanda.
Kesuksesan Kosta Rika terletak pada kemampuan pelatih Jorge Pinto membangun dalam tim yang kolektif, agresif dan tangguh secara fisik. Para pemain bisa tampil spartan selama 90 menit plus 30 menit babak extra time. Los Tacos juga memiliki pemain yang cukup berkualitas seperti kiper Keylor Navas yang melakukan 14 aksi penyelamatan, Bryan Ruiz dan striker Joel Campbell. Jika abai dengan hal-hal itu, Belanda bisa saja menjadi korban keganasan Kosta Rika berikutnya. (ish/indopos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin Bisa Mengatasi Messi
Redaktur : Tim Redaksi