JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI-P, Sidarto Danusubroto menilai hubungan bilateral Indonesia-Belanda harus tetap berjalan baikAlasannya, Belanda adalah satu-satunya negara di Eropa yang tahu betul 'jeroan' negara bekas jajahannya ini
BACA JUGA: Kewenangan Terbatas, KPPU Gandeng Polisi
"Belanda tahu betul 'jeroan' Indonesia
Salah satu bukti bahwa Belanda itu tahu betul 'jeroan' Indonesia, kata Sidarto, bisa dilihat dari sikap Belanda yang hingga kini tidak mengakui bergabungnya Papua ke NKRI
BACA JUGA: Muhammadiyah Kumpulkan Tokoh Nasional
"Alasan riil Belanda itu hanya satu, karena dia tahu bahwa Papua itu kaya akan sumberdaya alam dan tambang," ulasnya.Karenanya Sidharto menilai berbagai aksi yang dilakukan oleh anggota Republik Maluku Selatan (RMS) di negara pengasingan, Belanda, lanjutnya, terlalu kecil dan sepele untuk dijadikan argumentasi merenggangkan hubungan kedua negara ini
Lebih lanjut, Sidarto Danusubroto yang juga mantan ajudan terakhir Bung Karno itu mengungkapkan aksi pesta pora kelompok RMS di Belanda setelah mendapat informasi pembatalan kunjungan Presiden SBY ke negeri Kincir Angin itu
BACA JUGA: BKN Tegas Soal Batas Usia Honorer
"Mereka berpesta-pora dan merasa menang dengan kejadian itu," ungkap Sidarto.Padahal, dari informasi yang diperoleh langsung dari Belanda, eksistensi RMS di pengasingan itu sudah sangat lemah dan pemerintah Belanda tidak lagi memberikan bantuan bantuan dana"Presiden RMS John Watilette itu adalah generasi ketiga dan sesuai dengan perjanjian dengan pemerintah Belanda, mereka tidak lagi memperoleh bantuan finansial dari pemerintah setempat," imbuh Sidarto.
Karena itu pula Sidahrto menganggap ulah RMS itu tidak selayaknya dijadikan alasan untuk membatalkan kunjungan SBY"Karena kepala negara itu memiliki kekebalan diplomatik yang sangat tinggi dan itu berlaku universal," tukasnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasi Konflik, Modal Manajemen Ring Tinju
Redaktur : Tim Redaksi