BACA JUGA: Konsistensi Skuad, Kunci Juara Spanyol
Pada Piala Dunia 1974, ambisi De Oranje, sebutan timnas Belanda, yang saat ini diperkuat salah satu legenda lapangan hijau, Johan Cruyff, dihentikan Jerman Barat dengan skor 2-1.Di Piala Dunia berikutnya, 1978, Belanda yang saat itu kesohor dengan gaya main total football-nya yang menawan kembali melaju ke final
BACA JUGA: Usai Juara, Spanyol Bidik Host PD 2018
Perpanjangan waktu dilakukan setelah di waktu normal skor sama kuat 1-1.Terakhir, di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, nasib baik belum juga mau hinggap di skuad De Oranje
Kegagalan ini membuat Belanda berduka
BACA JUGA: Permainan Oranje Paling Kasar
Para pendukung De Oranje yang sebelumnya yakin timnya bisa mengakhiri kutukan final Piala Dunia, akhirnya harus lunglaiMereka pun punya analisa sendiri kenapa Belanda gagal menjadi juara."Kami mestinya bisa menang jika lebih efisien di depan gawang," kata Jesse van Straaten, suporter timnas Belanda asal The Hague, seperti dilansir Associated Press"Jujur saja, Spanyol memang lebih bagus, saya mengakui ituTapi kami punya beberapa peluang," sambungnya.
Lolosnya timnas Belanda ke babak final sempat membuat harapan warga negeri kincir angim itu membuncahSemua penjuru Belanda menatap pertandingan yang digelar di Stadion Soccer City ituLebih dari 100 ribu fans berjejal nobar di Museum Square.
Menurut salah satu data sebuah yayasan di Belanda yang memonitor rating siaran televisi, laga final Piala Dunia antara Belanda versus Spanyol disaksikan oleh 8,5 juta orangArtinya, sekitar 50 persen warga Belanda menyaksikan jalannya pertandingan final Piala Dunia lewat siaran televisi (data terakhir jumlah penduduk Belanda saat ini mencapai sekitar 17 juta, Red)Itu adalah rekor tertinggi jumlah penonton yang menyaksikan tayangan televisi.
Tapi apa mau dikata, Belanda harus kembali menerima kenyataan gagal di final"Pada 1974, saya masih memakai popokPada 1978 kami sangat dekat dengan kemenangan ketika tendangan kami membentur tiang gawang di babak keduaSekarang, kami harus menunggu 32 tahun lagi," cetus Chris Nielen, seorang sales manager yang menyaksikan pertandingan dari sebuah bar di The Hague.
Tak hanya gagal menjadi juara, performa Belanda selama Piala Dunia juga tercoreng dengan performa kasar yang ditunjukkan Giovanni van Bronckhorst dkkKetika tim juara Spanyol dinobatkan sebagai tim Fair Play, Belanda tercatat sebagai tim paling "kotor"Bagaimana tidak, De Oranje menjadi tim terbanyak yang menerima kartu kuning (22) dan tim yang paling banyak melakukan pelanggaran selama Piala Dunia Afsel (126 kali).
Sementara itu, skuad De Oranje masih bersikukuh bahwa salah satu penyebab kegagalan menjadi juara Piala Dunia 2010 adalah kepemimpinan wasit yang tidak benarSama dengan komentar para pemainnya, pelatih Bert van Marwijk mengatakan wasit Howard Webb tidak menjalankan tugas dengan semestinya.
"Saya tidak berpikir bahwa wasit mengontrol pertandingan dengan benar," cetus van Marwijk"Saya hari itu banyak membaca apa yang yang dikatakan di Spanyol tentang pertandingan pertama melawan Swiss (Spanyol kalah 0-1 dan pertandingan dipimpin wasit Howard Webb, Red)Ketika anda menyaksikan kinerja wasit (Webb), anda semua pasti akan berpikir bahwa jalannya laga Spanyol lawan Swiss itulah yang terjadi di laga final," sindir Marwijk.
Mantan pelatih Borussia Dortmund dan Feyenoord ini juga mengungkapkan, jika kegagalan timnya menjadi juara juga disebabkan oleh ketidakberuntungan"Kita sudah semestinya sangat bangga bahwa negara kecil seperti Belanda bisa meraih posisi di tempat kedua," paparnya(ali/ito/jpnn)
Rekor Belanda di Piala Dunia
PD Prestasi Menang Seri Kalah Gol Kemasukan
1934-Italia Putaran 1 0 0 1 2 3
1938-Prancis Putaran 1 0 0 1 0 3
1974-Jerman Runner up 5 1 1 15 3
1978-Argentina Runner up 3 2 2 15 10
1990-Italia 16 besar 0 3 1 3 4
1994-AS Kuarter final 3 0 2 8 6
1998-Prancis IV 3 3 1 13 7
2006-Jerman 16 besar 2 1 1 3 2
2010-Afsel Runner up 6 0 1 12 6
Total 22 10 11 71 44
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fabregas Tak Menyesal Dicadangkan
Redaktur : Tim Redaksi