jpnn.com, JAKARTA - Co-Founder dan Chief Operating Officer Dagangan Maha Willy Chandra mengatakan meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan prioritas Dagangan dalam menjalankan bisnis.
Hal itu membuat Dagangan terus berkontribusi bagi masyarakat pedesaan sebagai perusahaan yang mengutamakan dampak sosial.
BACA JUGA: Bea Cukai Beri Kemudahan Usaha kepada Pengusaha di Tiga Wilayah Ini
Dagangan adalah startup social commerce yang bertujuan untuk menjadi solusi bagi masyarakat di pedesaan agar dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan cara yang lebih mudah, cepat, dan terjangkau.
"Dagangan selalu memastikan pihaknya dapat membawa dampak positif bagi masyarakat," ujar Maha Willy pada konferensi pers virtual, Rabu (13/4).
BACA JUGA: Bea Cukai Bersinergi dengan BPS dan PT Pos untuk Dukung Pemberdayaan UMKM
Berdasarkan data Dagangan Impact Report 2021, berbagai bentuk dampak positif telah diciptakan oleh Dagangan terhadap masyarakat dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Laporan itu turut memuat kerangka keberlanjutan yang diterapkan pada operasional bisnis Dagangan yang sesuai dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dari PBB.
BACA JUGA: Sertifikasi Halal Dibutuhkan Untuk Meningkatkan Daya Saing Produk UMKM
Willy menjelaskan 17 tujuan yang terdapat dalam TPB dan Dagangan secara aktif merealisasikan beberapa di antaranya, usaha-usaha untuk mengurangi kemiskinan, memperjuangkan kesetaraan gender, menciptakan lapangan kerja yang layak untuk pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, kata dia, mengatasi kesenjangan lewat inovasi, serta berkontribusi dalam penanganan isu perubahan Iklim.
"Kami berusaha agar segala sesuatu yang kami lakukan dapat memberi dampak positif secara berkelanjutan, termasuk kepada pengguna, karyawan, investor, dan masyarakat secara umum," ungkapnya.
Dagangan menerapkan model operasional hub-and-spoke, artinya perusahaan menyediakan pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro warehouse (hub) di berbagai titik di wilayah pedesaan, sehingga biaya logistik menjadi lebih efisien.
Model operasi ini juga memungkinkan produsen-produsen besar untuk menjangkau wilayah rural yang sebelumnya sulit dilakukan karena keterbatasan logistik.
Willy menuturkan saat ini, Dagangan telah menjangkau lebih dari 8.000 desa di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Lebih dari 25 ribu masyarakat, baik itu pembeli eceran, pemilik warung, maupun pelaku UMKM kini memiliki akses ke produk-produk berkualitas yang dijual melalui platform Dagangan dengan harga terjangkau.
Hal ini turut mendukung para pemilik warung sehingga mereka berhasil meningkatkan pendapatannya hingga 60 persen sejak berbelanja barang melalui aplikasi Dagangan.
“Dagangan memainkan peran penting dalam mendistribusikan kebutuhan pokok bagi masyarakat desa," kata Maha Willi.
Selain itu, dengan menggunakan teknologi dan kemitraannya dengan komunitas lokal, tim Dagangan telah menciptakan rantai pasok yang lebih efisien untuk menghadirkan produk dan layanan kepada 80 persen masyarakat Indonesia yang berada di kota tingkat 3 dan 4. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Sri Mulyani Sampaikan Kabar Baik soal Keuangan RI
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari