Data terbaru di Australia menunjukkan bahwa pembelian barang lewat online semakin meningkat namun pertumbuhannya tidak secepat beberapa tahun lalu, dan mereka yang tinggal di kota kecil lebih banyak melakukannya.

Salah satu bank terbesar Australia NAB mengeluarkan indeks penjualan ritel online, yang menunjukkan belanja online sepanjang tahun lalu di Australia naik 12 persen, menjadi senilai $ 16,2 miliar (sekitar Rp 160 triliun).

BACA JUGA: Pemakaman Phil Hughes: Warga Australia dan Tokoh Dunia Kehilangan Sosoknya

Ini berarti sekitar 7 persen dari belanja keseluruhan yang dilakukan oleh warga Australia.

Menurut ekonom senior NAB Brien McDonald, sama seperti di banyak negara lain, belanja online semakin populer namun pertumbuhannya melambat dalam beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA: Di Australia Barat, Harga BBM di Kota Besar Lebih Murah Ketimbang Pedalaman

"Tahun lalu melambat dari beberapa tahun sebelumnya. Ketika kami pertama kali mengumpulkan dana di tahun 2010 pertumbuhan ketika itu dalam setahun adalah 30 persen. Sekarang tampaknya melambat." kata McDonald.

Brien McDonald mengatakan belanja online belum mengalahkan ataupun mengambil bisnis terlalu banyak dari bisnis toko biasa.

BACA JUGA: Sopir Bis di Tasmania Harus Jaga Berat Badan

"Kalau kita bandingkan perubahan dari bulan ke bulan, belanja online naik 1 persen, sementara ritel tradisional naik sekitar setengah persen, jadi online tidaklah mengambil keuntungan terlalu banyak dari model tradisional yang ada." lanjut McDonald.

Dalam rinciannya, laporan itu juga menyebutkan negara bagian mana saja yang banyak melakukan belanja online.

Penduduk regional di negara bagian Victoria yang paling sedikit belanja online, dengan nilai belanja online mereka 11 persen di bawah rerata nasional.

Mereka yang paling banyak melakukan  belanja sehari-hari lewat komputer adalah warga di negara bagian Australia Barat.

"Australia Barat secara keseluruhan adalah pembeli online terbesar, dengan warga di daerah perkotaan menghabiskan dana mereka 12 persen lebih tinggi dari rerata nasional, sedangkan di kawasan regional menghabiskan 24 persen lebih banyak lagi." kata McDonald.

"Menurut perkiraan kami, karena mereka tinggal di daerah regional dimana biasanya mereka memerlukan perjalanan jauh untuk datang ke toko membeli barang, sekarang mereka bisa mengandalkan komputer dan juga pos untuk pengiriman barang mereka." lanjut McDonald.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Z, Relawan Lansia Perawat Kebun Raya Buronga

Berita Terkait