jpnn.com, JAKARTA - Operasi Gabungan Pencarian dan Pertolongan terhadap korban tenggelamnya belasan kapal akibat cuaca buruk di perairan Kalimantan Barat (Kalbar) diperpanjang hingga tiga hari ke depan.
"Operasi pencarian diperpanjang hingga 23 Juli,” kata Kepala Dinas Penerangan Koarmada I TNI AL Letkol Laut (P) La Ode M Holib dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (20/7).
BACA JUGA: Ternyata Ada 17 Kapal yang Tenggelam, 10 ABK Tewas, 42 Lainnya Masih Dicari
Operasi pencarian itu telah berlangsung selama tujuh hari setelah 17 kapal dilaporkan hilang, terdampar, hingga tenggelam akibat cuaca buruk pada 13 Juli lalu di perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalbar.
Hingga kini dilaporkan masih ada 33 korban yang belum ditemukan dalam kecelakaan laut itu.
BACA JUGA: 18 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Menyatakan Kesediaan
Sementara yang telah ditemukan berjumlah 105 orang terdiri dari 83 orang ditemukan selamat dan 22 orang dalam keadaan meninggal dunia.
TNI AL sendiri merupakan salah satu unsur SAR gabungan dalam upaya pencarian korban kapal tenggelam tersebut.
BACA JUGA: Pria Berbadan Besar Penerobos Pos Penyekatan Ini Diperiksa Polisi, Profesinya, Alamak
Dalam dua hari terakhir (19-20 Juli), TNI AL berhasil mengevakuasi delapan korban yang terdiri dari dua korban selamat dan enam orang meninggal dunia.
Tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), dua pesawat udara patroli maritim, dan sejumlah Kapal Angkatan Laut (KAL) serta ratusan personel dikerahkan dalam pencarian operasi yang digelar Basarnas itu.
KRI yang dilibatkan, yakni KRI Kerambit-627, KRI Clurit-641, dan KRI Usman Harun-359 dengan dukungan KAL Lemukutan dan KAL Sambas. Sementara pesawat udara intai maritim yang dikerahkan terdiri dari pesawat CN235 P-8305 dan Cassa MPA P-8203. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam