jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat kini bisa membeli reksa dana syariah dari PT Paytren Aset Manajemen secara online.
Fitur reksa dana online itu dilengkapi akses langsung ke Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri untuk proses verifikasi data calon investor.
BACA JUGA: Kantongi Izin BI, Paytren Bidik Rp 30 Triliun per Bulan
Para investor juga lebih dimudahkan dalam memproses data untuk mendapatkan nomor single investor identification (SID) dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hosea Nicky Hogan menyatakan, enam bulan lalu Paytren datang meluncurkan dua reksa dana sekaligus.
BACA JUGA: MAP Tuding Paytren Gunakan Skema Ponzi
’’Hari ini Paytren kembali membuat terobosan dengan meluncurkan sistem online untuk reksa dana,’’ kata Hosea saat peluncuran Paytren Online Reksadana (PayOR), Selasa (5/6).
Komisaris Utama Paytren Aset Manajemen Jam'an Nurchotob Mansur alias Yusuf Mansur menambahkan, pihaknya berencana melibatkan pengguna uang elektronik Paytren untuk menjadi investor sekaligus agen reksa dana syariah.
BACA JUGA: Beli Reksa Dana Semakin Mudah, Minimal Rp 10 Ribu
Dia menghitung potensi dana floating dalam uang elektronik di platfrom financial technology (fintech) Paytren akan mencapai Rp 20 triliun–Rp 30 triliun.
Sementara itu, potensi jumlah pengguna uang elektronik Paytren mencapai sepuluh juta orang.
Di sisi lain, Paytren Aset Manajemen tidak ditunjuk badan pengelola keuangan haji (BPKH) untuk menjadi pengelola dana haji.
Padahal, Paytren Aset Manajemen sebelumnya mengajukan proposal bersama 80 perusahaan asset management lainnya ke BPKH.
Paytren Aset Manajemen menjadi satu-satunya perusahaan manajemen investasi syariah di antara 80 perusahaan tersebut.
’’Dugaan kami karena kami masih baru, belum ada prestasi dari sisi AUM (asset under management). Tapi, enggak apa-apa, karena kami tidak mengincar AUM dari korporasi dan dana pensiun, tapi mengincar kekuatan ’receh’ (investor ritel, Red),’’ jelas Yusuf.
Dia berharap dana setiap investor ritel minimal Rp 100 ribu berasal dari sepuluh juta nasabah uang elektronik Paytren.
Yusuf pun akan terus melakukan edukasi mengenai investasi kepada masyarakat.
’’Literasi itu memang bidang saya. Saya kan ustaz, guru, memang senang mengajar. Dari dakwah, sekarang aplikasi (Paytren) juga dan saluran lain yang bisa buat orang paham,’’ tambah Yusuf. (rin/c15/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indra Sjafri Resmi Arsiteki Bontang FC
Redaktur : Tim Redaksi