ISLAMABAD - Pengumuman pemerintah Pakistan tentang tewasnya Baitullah Mehsud dibantah keras TalibanKemarin (8/8), tangan kanan Mehsud, Hakimullah, menegaskan bahwa pimpinan tertinggi Taliban Pakistan itu masih hidup
BACA JUGA: Australia Tunggu Konfirmasi RI
Pernyataan tersebut sekaligus melunturkan pengakuan informan pemerintah yang konon juga komandan Taliban."Berita kematian Mehsud itu konyol
BACA JUGA: AS Pilih Wanita Hispanic Pimpin MA
Bantahan kandidat kuat pengganti Mehsud yang mengomandani pasukan Taliban di kawasan Orakzai, Kurram dan Khyber itu disebarluaskan ke sejumlah media lokal dan nasional Pakistan
BACA JUGA: Mau Kondangan Malah Tewas Kena Bom
"Beberapa kekuatan asing sengaja menyebarluaskan rumor kematian Mehsud kepada media supaya dia (Mehsud) menampakkan diri di hadapan publikDan, dia menjadi sasaran utama serangan rudal mereka," ujarnya dalam wawancara telepon dengan Associated Press
Meski tidak akan menampilkan Mehsud di muka publik sebagai bukti bantahan, Hakimullah berjanji akan tetap menunjukkan eksistensi sang pemimpin lewat serangan Taliban. Saat Associated Press minta dihubungkan via telpon kepada Mehsud, Hakimullah menolakAlasannya, kondisi Mehsud saat itu tidak memungkinkan untuk berbincang di teleponKetika ditanya mengapa tidak buru-buru membantah berita kematian Mehsud saat kali pertama kabar itu mencuat, Hakimullah tidak menjawab
Sebelumnya, bantahan serupa juga dilakukan Taliban saat Mehsud dikabarkan tewas akibat penyakit diabetes dan ginjal tahun laluBeberapa pakar intelijen menyebut bantahan Hakimullah itu sebagai taktik semataManuver itu sengaja dilakukan untuk menunda proses suksesi kepemimpinan dalam tubuh Taliban PakistanSebab, hingga dikabarkan tewas bersama istrinya dalam serangan udara AS, Mehsud belum menunjuk penggantinyaSementara, peluang Hakimullah untuk menggantikan kepemimpinan Mehsud juga semakin kecil
"Tampaknya, Hakimullah bakal tersisihkan oleh ajudan Mehsud yang lain, Waliur Rehman," kata sebuah sumber intelijenSebelumnya, ajudan Mehsud Kafayat Ullah mengonfirmasikan kematian sang panglima kepada media"Saya konfirmasikan bahwa Baitullah Mehsud dan seorang dari dua istrinya tewas akibat serangan AS di kawasan Waziristan Selatan," tandas komandan Taliban Pakistan tersebut kepada Agence France-Presse
Saat itu, buron yang kepalanya dihargai USD 5 juta (sekitar Rp 49,5 miliar) tersebut sedang berada di rumah mertuanya guna mendapatkan perawatan medis atas sakit ginjal yang dia derita
Sementara itu, hingga kemarin, pemerintah Pakistan masih menunggu bukti nyata terkait kematian Mehsud tersebutDemikian juga Washington yang mendalangi serangan udara dengan mengerahkan pesawat tanpa awak ke sarang Taliban tersebutTapi, sejauh ini, dua sekutu dekat itu tetap yakin bahwa Mehsud tewas
"Dengan kepergiannya, saya yakin akan ada konflik internal dan pelemahan dalam kelompoknya (Taliban)," kata Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi seperti dilansir Reuters(hep/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Tetap Wanti-wanti Korut
Redaktur : Tim Redaksi