jpnn.com, SURAKARTA - Akhir-akhir ini kabar adanya flu babi (H1N1) yang telah merenggut nyawa beberapa warga di negara-negara lain mulai mengemuka di banyak media.
Peristiwa tersebut, antara lain, terjadi di Tiongkok dan Hongkong. Namun, menurut pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, di Indonesia belum ada kasus persebaran virus H1N1.
BACA JUGA: Kecelakaan Mengerikan di Jalur Tengkorak: Enam Luka-Luka, Seorang Bayi 2 Bulan Tewas
"Indonesia masih aman, juga di Surabaya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Mira Novia MKes. Itu disampaikan dalam konferensi pers kemarin (11/2) di kantor humas Pemkot Surabaya.
Babi di daerah Surabaya masih aman. Tidak ada virus H1N1. Terutama yang berada di rumah pemotongan hewan (RPH).
BACA JUGA: Hutan di Taman Nasional Kerinci Seblat Kembali Dirambah
Hewan-hewan tersebut telah melalui serangkaian pemeriksaan. Terlebih, babi di tempat tersebut berasal dari sekitar Jatim sehingga risiko tertular virus H1N1 dari negara lain sangat kecil.
Meski begitu, dia mengimbau masyarakat tetap berhati-hati terhadap virus tersebut. Sebab, virus babi yang menyerang ke manusia sangat berbahaya.
BACA JUGA: Ribut Soal Narkoba, Syukri Meregang Nyawa Ditikam Teman Sendiri
"Virus yang menular dari hewan ke manusia adalah influenza tipe A," kata Mira. Masih ada tiga tipe lain, yakni B, C, dan D. "Tiga itu tidak terlalu berbahaya," lanjutnya.
Dia menjelaskan, tanda seseorang mengidap flu babi adalah menderita flu disertai sesak. "Bila warga sudah merasakan gejala itu, harus segera periksa ke RS," ucapnya.
Virus tersebut jika menyerang babi tidak memberikan gejala yang berat di hewan tersebut.
Penanganan apabila virus H1N1 menular di Surabaya sudah diantisipasi dinkes. Mereka telah menunjuk RSUD dr Soetomo untuk menangani kasus tersebut.
RS itu telah menyediakan ruang-ruang isolasi. "Bukan berarti RS lain tidak menyediakan ruang isolasi. Namun, peralatan di Soetomo telah mumpuni," tuturnya.
Yang perlu diperhatikan, lanjut dia, seseorang yang hendak pergi ke negara yang sudah terjangkit virus H1N1 perlu berhati-hati.
"Biasanya, negara yang sudah terjangkit virus itu akan memproteksi pengunjungnya dengan menyediakan vaksin," jelasnya. (ika/c6/tia/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Papua Tegur Anggotanya yang Interogasi Tahanan dengan Ular
Redaktur & Reporter : Natalia