BANDUNG -- Polrestabes Bandung hingga kini masih menyelidiki insiden penembakan bocah berusia 12 tahun yang terjadi di Gedung Pakuan, rumah dinas Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, pada Jumat lalu (3/9)Meski telah memeriksa empat saksi, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut
BACA JUGA: Sindikat Pengedar Sabu Dibekuk
"Hingga kini, pemeriksaan masih berjalan," tutur Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Tubagus Hidayat ketika dihubungi Radar Bandung (grup JPNN) via telepon kemarin (4/9).Tubagus hanya menyebutkan bahwa para saksi yang diperiksa tersebut, antara lain, petugas cleaning service bernama Suhaya, sopir, dan kepala subbagian rumah dinas bernama Yeni
BACA JUGA: Kue Lebaran Belum Terbeli, 2 TBS Dicuri
Wartawan dilarang meliput pemeriksaan ituInsiden penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 Jumat lalu
BACA JUGA: Tak Punya Duit Lebaran, Ibu Tusuk Anaknya
Saat itu bocah berinisial RZ, 12, tertembak senapan angin di kamar anak Ahmad HeryawanRZ adalah teman sepermainan A, anak Heryawan yang duduk di bangku sekolah dasar.Dari informasi yang dihimpun Radar Bandung menyebutkan, peristiwa itu berawal dari kedatangan A bersama tiga teman seusianyaMereka bersekolah di sebuah SD swasta di wilayah Bandung TimurSekitar pukul 13.00, A pergi les, sedangkan tiga temannya tetap bermain di Gedung Pakuan.
Saat itu tiga bocah tersebut masuk ke kamar kakak A yang juga mahasiswa Universitas Indonesia (UI)Tanpa disengaja, mereka menemukan senapan angin di kamar ituRA, salah seorang anak, mengarahkan senapan angin tersebut kepada temannya, RZTanpa disangka, senapan itu berpeluru dan mengenai bagian kepala RZDarah menetes di bahu korban.
Petugas Gedung Pakuan baru mengetahui insiden penembakan itu beberapa saat kemudianMereka membawa RZ ke RS Borromeus untuk mendapatkan perawatanSaat ditanya mengenai pemeriksaan terhadap anak Ahmad Heryawan (kakak A), Tubagus menyatakan bahwa saat peristiwa tersebut terjadi dia tidak berada di TKP (tempat kejadian perkara)Kendati begitu, pihaknya akan memeriksa dia dalam waktu dekat"Tidak jadi hari ini (kemarin, Red)Sebab, yang bersangkutan tidak berada di BandungDia kuliah di Jakarta dan sedang UTS (ujian tengah semester, Red)," ujarnya
Tubagus menuturkan, senjata yang digunakan pada kecelakaan tersebut adalah senapan angin kaliber 4,5 mmSenjata tersebut tak harus memiliki izin khusus"Sebab, hanya senapan anginKalau pistol angin dengan kaliber yang sama, baru harus izin," tuturnyaDia menegaskan, jenis senapan yang dipakai pada kecelakaan itu hanya perlu mendapatkan pengawasan"Jadi, jangan sembarangan dipakai," katanya.
Sementara itu, orang tua RZ, Oki Riyanto, 39, mengatakan tidak tahu secara pasti penembakan yang menimpa anaknya"Saya hanya dikasih tahu oleh pihak rumah sakit," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Borromeus, Bandung, kemarinSelain itu, Oki menuturkan bahwa dirinya juga diberi tahu pengurus Gedung Pakuan pukul 16.00 atau beberapa jam setelah kejadian"Saya diminta segera ke rumah sakitIni mah kecelakaan," katanyaSaat ini kondisi anaknya membaik"Terkena (tembak) di bagian belakang kepalaTapi, peluru masih ada di dalam," terangnya.
Oki menyebutkan, sebelumnya RZ dibawa ke sebuah rumah sakit internasional di Bandung dan sempat menjalani rontgen terlebih dahuluSelanjutnya, RZ dibawa ke RS Borromeus
Saat ini Oki menyatakan bahwa keluarganya lebih fokus kepada penyembuhan anaknya daripada mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut"Saya belum bicara ke depan karena masih berkonsentrasi kepada anak sayaIngin fokus sampai anak benar-benar pulih," ujarnyaDia juga telah berkoordinasi dengan pihak Gedung Pakuan dalam menangani kasus itu
Oki menceritakan bahwa sebelum kejadian itu, putranya meminta izin untuk menghadiri acara berbuka puasa di Gedung PakuanTak disangka, putranya tersebut mengalami musibah(dhi/jpnn/c4/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kegadisan Siswi SMP Direnggut Kawan Baru
Redaktur : Tim Redaksi