Belum Diwajibkan, Peminat Asuransi Kredit Tinggi

Rabu, 10 Agustus 2011 – 18:36 WIB
JAKARTA - Meski pemerintah belum mewajibkan, kesadaran masyarakat menggunakan asuransi dalam pemberian produk otomotif terbilang tinggiNamun masih jauh di bawah Singapura dan Malaysia.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Wiewie Kurnia, mengatakan komposisi pembelian kendaraan baik roda empat maupun roda dua saat ini sekitar 80 persennya menggunakan jasa kredit

BACA JUGA: Exxon Lepas Proyek Gas di Aceh

"Hampir semuanya memilih pakai opsi asuransi," ungkapnya, kemarin.

Sejauh ini, kata Wiwie, menggunakan jasa asuransi memang masih sebatas opsi dalam industri kredit konsumsi
"Belum ada perintah dari pemerintah

BACA JUGA: IHSG Tunggu Sidang The Fed

Tetapi nyatanya sudah terbilang tinggi terutama yang belinya kredit," ucapnya.

Risk Division Head Astra Credit Company (ACC), Handoko Liem, mengatakan di perusahaannya penggunaan asuransi dalam pembelian kendaraan baru maupun bekas sudah diwajibkan
"Kebijakan company sudah seperti itu

BACA JUGA: Buka Cabang Surabaya, KS Layani Permintaan Khusus

Itu kan memang belum instruksi pemerintah tapi itu memberikan secure dari ACC sebagai pemberi dana kepada customer," ungkapnya saat berbuka puasa bersama PT Astra International, Senin (08/08).

Handoko mengatakan bahwa pihaknya melakukan upaya agar keduabelah pihak sama-sama menyadari bahwa penggunaan asuransi untuk melindungi pihak pembeli dan penjual"Sebagai contoh jika suatu saat mobil yang diambil itu mengalami tabrakan lalu mobilnya dibalikin ke kita, kan tidak mauWajib diasuransikan supaya mobilnya dibetulkan dulu baru kalaupun dikembalikan bisa kita jual lagiBagi pembeli juga memberikan perlindungan," paparnya.

Kehadiran asuransi dalam pembiayaan kredit konsumsi khususnya kendaraan, menurutnya, juga akan menyehatkan industri pembiayaan itu sendiriAtas dasar itu pihaknya mewajibkan penggunaan asuransi.

Industri asuransi itu sendiri sebenarnya menunggu langkah aktif pemerintah untuk bisa mewajibkan penggunaan asuransi dalam kredit konsumsiHal tersebut diyakini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat di Indonesia yang saat ini masih terbilang rendah untuk memiliki asuransi.

Rendahnya kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi tampak dari masih rendahnya kontribusi asuransi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasionalMelesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2011 dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar 6,5 persen ternyata belum bisa mendongkrak penetrasi asuransi komersial.

Tingkat pengguna asuransi komersial masih rendahPenetrasi asuransi terhadap PDB pada kuartal I 2011 hanya naik menjadi 1,78 persen dari 1,65 persen di periode akhir tahun laluBerbeda dengan negara tetangga seperti Singapura dan MalaysiaTingkat pengguna asuransi di kedua negara itu sudah tinggi dengan mencapai lebih dari 10 persen terhadap PDB.

Pemerintah di kedua negara tetangga tersebut bahkan sudah mewajibkan asuransi untuk setiap kendaraanTanpa asuransi, mobil di Malaysia dan Singapura tidak boleh dikendarai(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asing Mulai Tinggalkan Pasar Obligasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler