IHSG Tunggu Sidang The Fed

Rabu, 10 Agustus 2011 – 02:49 WIB

JAKARTA - Pelaku pasar memelototi sidang Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung Rabu (10/8) dini hariDari jadwal pertemuan itu, muncul spekulasi bahwa The Federal Reserve mengambil kebijakan quantitative easing (QE) jilid III untuk mendongkrak kembali perekonomian Amerika Serikat (AS)

BACA JUGA: Buka Cabang Surabaya, KS Layani Permintaan Khusus



"Pasar tengah menanti hasil keputusan The Fed apakah akan memberlakukan kebijakan QE3 atau tidak
Keputusan itu dapat membawa sentimen tersendiri bagi pasar modal global," ucap Jeff Tan, analis Sinarmas Sekuritas di Jakarta, Selasa (9/8).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (9/8) ditutup anjlok 155,147 poin (3,00 persen) ke level 3.735,119

BACA JUGA: Asing Mulai Tinggalkan Pasar Obligasi

Sementara Indeks LQ 45 ditutup ambruk 21,432 poin (3,14 persen) ke level 660.514


Meski ditutup di zona merah, indeks sempat memberi kejutan dengan mencetak rebound tipis sekitar 27 poin ke posisi tertinggi di level 3.873,545

BACA JUGA: Arus Kunjungan Kapal ke Intim Melonjak

Perburuan saham-saham unggulan membuat indeks mampu bergerak ke zona hijauKepanikan investor tampaknya mulai reda sehingga terjadi aksi beli selektif pada saham yang sudah murahNamun, tekanan jual di saham-saham tambang membuat Indeks kembali jatuh ke teritori negatif.

Menurut Jeff, mampunya indeks menyentuh zona hijau menunjukkan indikasi kepercayaan terhadap fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuatHanya untuk jangka pendek, pelaku pasar tidak akan lepas dari sentimen merahnya di bursa global"Tetapi peluang untuk kembali melihat pada fundamental perusahaan Indonesia tetap ada di saat kepanikan mereda," imbuhnya.

Pada perdagangan kemarin tekanan jual datang dari investor lokal dan asingTransaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) dengan jumlah cukup besar, senilai Rp 952,497 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 223.733 kali pada volume 10,138 miliar lembar saham senilai Rp 9,464 triliunSebanyak 35 saham naik, sisanya 255 saham turun, dan 40 saham stagnan.

Di pentas regional, pelemahan bursa-bursa tampaknya juga mulai meredaIndeks Komposit Shanghai turun tipis 0,75 poin (0,03 persen) ke level 2.526,07, Indeks Hang Seng melemah 1.159,87 poin (5,66 persen) ke level 19.330,70, Indeks Nikkei 225 tergerus 153,08 poin (1,68 persen) ke level 8.944,48 dan Indeks Kospi turun 68,10 poin (3,64 persen) ke level 1.801,35.

Jeff menilai, komitmen kelompok negara G-20 dan G-7 untuk menjaga likuiditas pasar telah memberikan sedikit kenyamanan bagi investor globalPara Menkeu dan Gubernur bank sentral negara G-20 menyatakan akan mengambil semua langkah yang dianggap perlu untuk mendukung stabilitas finansial, pertumbuhan dan likuiditasNegara G-7 yang terdiri dari Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan AS akan mengambil langkah bersama untuk meredam gejolak di pasar nilai tukarSebab, gejolak saat ini mempengaruhi stabilitas ekonomi dan finansial.

Sementara itu Bank Sentral Eropa (CB) telah menyatakan siap membantu Italia dan SpanyolECB akan membeli obligasi Italia dan Spanyol yang jumlahnya diperkirakan mencapai Euro 700 jutaLangkah itu dilakukan untuk meredam gejolak yang terjadi di kawasan Eropa

Lembaga pemeringkat utang Standard & Poor"s Ratings Services dalam siaran pers yang dipublikasikan Senin (8/8) menyatakan tidak ada dampak langsung dari penurunan peringkat utang obligasi AS terhadap peringkat obligasi di negara-negara Asia Pasifik"Kebijakan-kebijakan itu setidaknya telah menahan kejatuhan pasar modal lebih dalam," bunyi pernyataan itu(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Maskapai Naikkan Nilai Asuransi Penumpang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler