Belum Rampung, Jembatan Rp 160 M Buatan Tiongkok Sudah Ambruk

Selasa, 04 Juli 2017 – 19:35 WIB
Jembata Sigiri di Kenya yang rubuh 26 Juni lalu. Foto: CNN

jpnn.com - Sebuah jembatan yang dibangun perusahaan asal Tiongkok di Kenya amblas, Senin (26/6) lalu. Padahal, jembatan tersebut masih dalam proses pengerjaan.

Diberitakan CNN.com, Selasa (4/7), Jembatan Sigiri dimaksudkan untuk membuka akses ke bagian barat Kenya yang selama ini masih sangat minim tersentuh pembangunan.

BACA JUGA: Investor Tiongkok Lirik Laksana Business Park di Pakuhaji Tangerang

Pengerjaan proyek ini ditangani perusahaan Tiongkok Chinese Overseas Construction and Engineering Company dengan anggaran USD 12 juta atau sekitar Rp 160 miliar.

Ironisnya, musibah ini terjadi selang dua pekan setelah Presiden Kenya Uhuru Kenyatta melakukan inspeksi ke lokasi proyek.

BACA JUGA: Sungguh Mulia..Tiap Pagi Gendong Anak SD Seberangi Sungai

Dalam kesempatan itu dia berjanji kepada warga sekitar bahwa Jembatan Sigiri akan membawa pembangunan bagi wilayah tersebut.

"Ada perbedaan besar antara mereka yang hanya menjual propaganda dengan yang menjual agenda perubahan sesungguhnya," ujar Presiden Kenyatta.

BACA JUGA: Jembatan Putus, Ratusan Keluarga Terisolasi

Musibah ini menjadi tamparan keras bagi Kenyatta jelang pemilu presiden yang akan digelar 8 Agustus mendatang.

Seperti Presiden Joko Widodo di Indonesia, petahana yang didukung koalisi Jubilee ini juga menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai 'dagangan' utamanya. 

Bulan lalu, Kenyatta meluncurkan proyek jalur kereta api Madaraka Express yang rencananya akan menghubungkan Kenya dengan negara-negara lain di Afrika. Proyek ini didanai Bank Tiongkok, Eximbank.

Pihak oposisi pun mengaitkan ambisi politik Kenyatta dengan musibah Jembatan Sigiri. Rival sang presiden, Raila Odinga menyebut proyek tersebut digarap secara tergesa-gesa.

Dia juga menyoroti praktik korup pejabat pemerintahan yang menginisasi proyek hanya untuk mengejar keuntungan pribadi.

"Kami sudah sering melihat proyek fasilitas publik kualitas pengerjaan di bawah standar, biasanya jalan dan jembatan, yang akibatnya mengorbankan umur proyek tersebut," ujar Odinga. (CNN/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bruak! Jembatan Gantung Ambruk, Warga dan 10 Unit Sepeda Motor Nyemplung


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler