jpnn.com, MAGETAN - Jembatan Sombo Magetan, Jatim yang putus menyebabkan akses pendidikan di desa setempat terganggu.
Untuk pergi ke sekolah, siswa SD harus digendong menyeberangi sungai.
BACA JUGA: Jembatan Putus, Ratusan Keluarga Terisolasi
Sejumlah siswa siswi sekolah dasar di Desa Sombo, Kecamatan Poncol itu harus berjalan kaki untuk pergi ke sekolah.
Arus sungai yang cukup deras, menyebabkan anak sekolah ini harus dibantu menyeberangi sungai.
BACA JUGA: Bruak! Jembatan Gantung Ambruk, Warga dan 10 Unit Sepeda Motor Nyemplung
Warga dan perangkat desa, bersama TNI dan Polri, membantu menggendong satu per satu siswa SD yang hendak pergi sekolah.
Peringati Pekan ASI se-Dunia, Peserta Dihibur Lomba Ayah Menggendong Bayi
BACA JUGA: Hati-hati Jembatan di Jalan Transyogi Ambruk
Menyeberangi sungai, menjadi pilihan sebagian pelajar untuk mempersingkat jarak tempuh mereka ke tempat belajar, daripada harus memutar arah sejauh 15 kilometer, melewati Kecamatan Parang.
Tidak hanya pelajar, warga yang ingin pergi ke pasar atau ke ladang juga harus nekat menyeberangi sungai desa.
Beruntung ada tambang yang disediakan, sehingga bisa mempermudah mereka untuk menyebarang.
Menurut Ismadi Kades Sombo, selama tidak ada jembatan darurat, pemerintah desa bersama warga dan juga TNI Polri, sering berjaga-jaga di lokasi.
Mereka membantu pelajar atau warga yang ingin menyeberangi sungai.
"Untuk mempermudah para pelajar sampai ke tempat sekolah, sebagian diantar dengan mobil patroli milik Mapolsek Poncol, hingga tempat mereka belajar," kata Ismadi.
Jembatan Desa Sombo yang putus pada Jumat malam lalu mengisolir sedikitnya 400 kepala keluarga.
Putusnya jembatan membuat roda perekonomian dan pendidikan menjadi terganggu. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Braaak...Jembatan Buatan Belanda Akhirnya Ambruk Juga
Redaktur & Reporter : Natalia