jpnn.com - BOGOR - Rencana Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Yuddy Cristandi mengkaji pelaksanaan moratorium penerimaan Calon pegawai negeri sipil (PNS), ternyata masih mendapat pertentangan.
Salah satunya dari Pemkot Bogor. Pasalnya, Kota Bogor masih membutuhkan banyak PNS.
BACA JUGA: Udar Minta Ditunda, Lima Saksi Mangkir
Menurut Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bogor, Dwi Roman Pujo, Kota Bogor baru memiliki 9.976 PNS. Sedangkan idealnya, harus memiliki 11.000 PNS yang ditempatkan di seluruh instansi di Kota Bogor.
Untuk menggenapi kebutuhan itu, kata dia, Kota Bogor masih harus melakukan penerimaan pegawai. Menurut dia, Kota Bogor masih membutuhkan 1.024 orang pegawai lagi untuk ditempatkan di seluruh SKPD yang masih kekurangan pegawai. “Namun jika pusat sudah memutuskan, ya kita tinggal nurut saja,” katanya.
BACA JUGA: Terkena Ledakan Tabung Las, Anggota Polsek Cilandak Tewas
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Kota Bogor, Zaenal Mutaqien mengatakan, berdasarkan kebutuhan Kota Bogor memang masih membutuhkan pegawai. Terlebih di bidang tenaga pendidik dan tenaga medis.
Selain itu, politisi Gerindra itu mengatakan ada beberapa pekerja honorer yang kecewa dengan keputusan pemerintah pusat untuk memoratorium tenaga PNS. “Secara keseluruhan kita belum siap, terlebih masih banyak tenaga honorer yang masih bercokol di beberapa instansi, tetapi belum ada kepastian pengangkatan,” katanya.
BACA JUGA: Ini Sikap Polri Soal Ahok Vs FPI
Menurut Zaenal, jika niat pemerintah pusat melakukan moratorium PNS untuk mengurangi jumlah belanja pegawai, pihaknya akan menerima program tersebut. “Tapi, untuk tenaga pendidik dan tenaga kesehatan harus lebih diprioritaskan,” tambahnya.(rp6/c)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Belum Terima Laporan Ahok
Redaktur : Tim Redaksi