Belum Tetapkan Ayah dari Bocah 6 Tahun Tersangka, Polisi: Kami Minta Petunjuk...

Sabtu, 12 Desember 2015 – 13:09 WIB
IA, datang sendiri ke kantor polisi untuk melaporkan sang ayah yang menyiksanya. Foto: radar surbaya/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian Sektor Semampir, Surabaya, Jawa Timur, belum memutuskan apakah Agus Arifin yang tega memukuli anaknya sendiri IA, 6 dijadikan tersangka atau tidak. 

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Semampir Ajun Komisaris Junadi mengatakan, setelah memeriksa orang tuanya tadi malam, maka siang ini Polri mengumpulkan perangkat RT dan RW di lokasi kediaman IA. 

BACA JUGA: Janda Cantik Diperkosa, Lantas Dibakar

"Hari ini kami panggil semua perangkat RT dan RW,"  ungkap Junadi saat dihubungi JPNN dari Jakarta, Sabtu (12/12) siang.

Jadi, lanjut Junaidi, hingga kini belum ada keputusan apakah kasus itu akan didamaikan atau dilanjutkan ke proses hukum. "Kalau diteruskan, orang tuanya (berpotensi) tersangka karena ada bekas pukulan," katanya.

BACA JUGA: Sang Ayah Mengaku, Bocah 6 Tahun yang Melaporkannya ke Polisi itu Hiperaktif

Namun demikian, Junaidi mengaku akan juga akan meminta petunjuk pimpinannya dalam penyelesaian kasus ini. 

"Apakah cukup dengan surat pernyataan atau lanjut (ke proses hukum) saya akan meminta petunjuk pimpinan," ujarnya. 

BACA JUGA: Dor! Dor! Dor! Dramatis, 3 Bandit Lumpuh sama Timah Panas

Seperti diketahui, dari hasil pemeriksaan Agus, dia mengaku memang memukuli anaknya tersebut. IA, disebut ayahnya sebagai bocah yang hiperaktif dan sering membuat orang tuanya kesal.

"Orang tuanya sudah kami periksa tadi malam. Dia mengakui kalau memukul anaknya," kata Junaidi saat dihubungi JPNN dari Jakarta, Sabtu (12/12) siang.

Pengakuan sang ayah, lanjut Junaidi, setiap malam usai kerja menarik becak, sang anak tidak pernah di rumah. Anaknya yang hiperaktif itu diketahui suka main jauh dari rumah. 

"Setiap pulang cari anaknya, mainnya sampai kemana-mana. Anaknya hiperaktif maklum dari keluarga yang ekonominya sangat minim," katanya.

Bahkan, ketika diserahkan ke ibu kandungnya, kata Junadi, sang ibu juga kewalahan mengurusi anaknya. Tak cuma sang ibu kandung, pihak sekolah dan guru juga kewalahan menghadapi anak tersebut. 

"Dari gurunya kewalahan, sekolahnya kewalahan karena kadang saat masih jam sekolah sudah meninggalkan sekolahnya," ujar Junaidi. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Ini yang Bikin Ayah Tega Menghajar Bocah Pemberani Hingga Lapor Polisi Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler