Belum Usung Capres, Golkar Jadi Partai Aneh

Rabu, 11 Februari 2009 – 15:01 WIB

JAKARTA - Sebagai partai pemenang Pemilu 2004, saat ini Golkar menjadi partai aneh karena hingga kini belum memiliki capres dan cawapres yang akan diusung pada Pemilu 2009 mendatang.

“Golkar menjadi partai yang aneh, karena belum memiliki capres sendiriSementara partai politik yang baru saja berdiri sudah mengelus-elus kader internalnya untuk jadi capres,” kata Ketua Umum Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (Aropi), Denny JA, dalam acara workshop di salah satu hotel, kawasan Jl

BACA JUGA: Jero Wacik Dilaporkan ke Mabes Polri

Sudirman, Jakarta, Rabu (11/2).

Menurut Denny, ditunda-tundanya penetapan capres dan cawapres oleh Partai Golkar, sekaligus menunjukkan bahwa dalam tubuh Partai Golkar memang terdapat banyak faksi
“Jika dibiarkan terus, Ini menjadi api dalam sekam

BACA JUGA: KPK Dukung BP DAU Independen

Terlebih menjelang penetapan capres dan cawapres
Ini benar-benar akan menjadi bara yang dapat membakar partai Golkar

BACA JUGA: Jaksa Patahkan Eksepsi Aulia Pohan Cs

Bahkan bara itu juga akan memanaskan bursa Ketua Umum Partai Golkar berikutnya.”

Denny mengkalkulasi, pilihan Jusuf Kalla jika ingin kembali untuk jadi wapres, peluang terbesarnya hanya ada jika berpasangan dengan SBY“Calon wapres SBY siapa?, nggak mungkin wapres calon-calon lainUntuk jadi capres belum percaya diri, akibatnya sangat berat."

Dijelaskannya, dalam penetapan capres nantinya, Golkar bisa kembali mengulang skenario Pemilu 2004 yang terbelah dalam 2 faksiAda faksi Golkar resmi dan yang tidak resmiFaksi Golkar resmi dapat dilihat dari dukungan suara Golkar yang akan dijagokan Jusuf Kalla sebagai kandidat Ketua Umum Golkar"Kita belum tahu dukungan Partai Golkar akan dibawa ke mana ituApakah jadi wakil SBY atau capres sendiri," ujar Denny.

Bersamaan dengan itu, arus deras dukungan Golkar tak resmi juga bertiup yang dihembuskan dari kader Golkar yang berseberangan dengan JKSoal suara akan dibawa ke mana, tergantung pada hasil pemilu legislatif April mendatang"Kalau yang menang PDIP, akan dibawa ke PDIPPada waktunya Jusuf Kalla akan diganti sebagai ketua umum," tegas Denny.

Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena secara riil kekuatan Golkar merata, seperti ada kelompok Surya Paloh dan Akbar TandjungJadi tidak seperti partai lain yang begitu patron terhadap satu tokoh"Jadi nanti akan pecah ituTapi gejala pecahnya saat ini disimpan rapiJadi pada 2010 akan terjadi perebutan Ketua Umum Partai Golkar,” imbuh Denny.

Menurut dia, permasalahan di Golkar, tidak hanya soal capres dan cawapres, tapi juga siapa the next ketua umumApalagi, jika Jusuf Kalla tidak menjadi wapresMakanya ada kelompok Jusuf Kalla dan ada yang tidak," prediksinya(Fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yudhoyono Berharap Golkar Memafkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler