BEM UI dan KAJS Minta RUU BPJS Segera Disahkan

Kamis, 21 Juli 2011 – 18:58 WIB

JAKARTA - Ratusan massa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) dan Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) mendatangi Gedung DPR RI di Senayan Jakarta, Kamis siang (21/7)Mereka hadir dengan didampingi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Dyah Pitaloka.

Kehadiran dua elemen masyarakat tersebut merupakan reaksi atas lambannya pembahasan RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) oleh DPR dan pemerintah.
Mereka ditemui oleh tiga legislator yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso

BACA JUGA: MK: Panja Tidak Bisa Dituntut

Hadir pula Surya Candra dari Fraksi PDIP dan Nizar Shihab Ketua Pansus RUU BPJS dari Fraksi Partai Demokrat.

Dalam penjelasannya, Priyo menegaskan bahwa pembahasan RUU tersebut bukan perkara yang mudah
Hal tersebut terjadi lantaran perbedaan pendapat yang cukup tajam baik di internal dewan maupun dengan pemerintah.

Terkait ketakutan bahwa RUU tersebut bakal mengguncangkan keuangan negara setelah disahkan, Priyo menilai hal tersebut sebagai peringatan baik kepada dewan maupun pemerintah untuk mempersiapakan BPJS dengan berbagai perhitungan

BACA JUGA: SBY Harus Ultimatum Kapolri, Tangkap atau Dicopot!



"Selama ini memang masih ada perbedaan, ini RUU yang monumental, kalau ini sukses kita tentu sangat lega
Mudah-mudahan ini segera tercapai karena presiden juga sudah memberikan respon positif," kata Priyo.

Ketua Umum BEM UI Maman Abdurahman menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal sampai RUU tersebut disahkan menjadi UU

BACA JUGA: Greenpeace Bantah jadi Pembawa Kepentingan Asing

"Jaminan sosial itu sudah jelas tercantum pada Pancasila sila kelima," cetusnya.

Mengenai isu bahwa negara akan bangkrut jika menjalankan sistem tersebut, Maman menilai bahwa hal tersebut merupakan kebohongan publik terbesar yang sengaja dihembuskan oleh oknum tertentuKebohongan publik tersebut terbantahkan dengan keberhasilan negara lain yang sukses menjalankan sistem jaminan sosial tanpa mengalami kebangkrutan keuangan negara

"Bohong besar kalau negara akan bangkrut jika menjalankan sistem jaminan sosialNegara liberal seperti Amerika Serikat pun sudah menjalankan sistem ini sejak lama dan mereka berhasil," ucapnya.

Jika sampai akhir tahun 2011 RUU belum juga disahkan, Maman khawatir ada penurunan kepercayaan masyarakat terhadap DPR dan pemerintahMaman juga menilai DPR mengalami penurunan kewibawaan karena justru melakukan pertemuan di istana negara bersama presidenPadahal, lambannya pengesahan terjadi karena beberapa kementerian terkait terkesan ogah menyetujui RUU.

"Kami akan mendukung dan terus mendesak sampai RUU ini menjadi UUSaya harap kita jangan bermain pada tataran laba, tapi berbicara mengenai hati nurani sebagai warga negara, saat ini berapa banyak warga miskin yang ditolak berobat, ini tidak bisa dibiarkan terus," tandasnya(tas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud: Lapor Polisi Saja Pakai Nanya Dulu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler