jpnn.com, SERANG - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (BEM Untirta) Serang, Banten mengutuk praktik politik dinasti yang sedang dibangun Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua BEM Untirta Ferdinan Algifari Putra menuturkan ada upaya memaksakan kehendak dengan membajak tokoh sentral untuk dijadikan calon wakil presiden meski belum cukup umur. Aturan kemudian dirombak sesuka hati hingga melahirkan politik dinasti.
BACA JUGA: LBH Yusuf: Pencalonan Gibran Bertentangan dengan Putusan MK Nomor 141
"Semua pasti tahu putusan MK Nomor 90 ini adalah bentuk menghalalkan segala cara demi melanggengkan kuasa," ucapnya dalam keterangan yang diterima, Senin (4/12).
Selain itu, mahasiwa yang akrab disapa Algi itu menilai putusan MK Nomor 90 ini sarat dengan muatan konflik kepentingan dan terkesan dipaksakan.
BACA JUGA: Putusan MK Nomor 141/PUU-XXI/2023 Patahkan Narasi Pencalonan Gibran Bermasalah
"Kami sepakat anak muda perlu diberi kesempatan dalam suksesi kepemimpinan, tetapi tidak dengan cara yang dipaksakan dan sangat instan," ujarnya.
Algi mengatakan kemunculan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres adalah ujung dari skema penguasa yang sudah di ujung tanduk.
BACA JUGA: Dasco: Putusan MK Nomor 141/PUU-XXI/2023 Tegaskan Legitimasi Pencalonan Gibran
Penguasa tidak punya pilihan lain untuk melanggengkan kekuasaan selain dengan mendapuk putra mahkota menjadi cawapres.
"Kami tahu sebelumnya sudah ada wacana duet Prabowo-Ganjar, karena skema itu gagal, Prabowo-Gibran menjadi opsi terakhir untuk mengamankan misi penguasa," tambahnya.
Algi menegaskan BEM Untirta akan terus menyuarakan untuk tetap konsisten mengawal proses ini baik lewat aksi turun ke jalan atau lewat kajian-kajian di kampus.
"Kami sudah dan akan terus konsisten mengawal proses ini. Kami terus mengingatkan kepada generasi muda terutama mahasiswa bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja," pungkasnya. (Tan/JPNN)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Nilai Putusan MK Menegaskan Legitimasi Pencalonan Gibran Sebagai Cawapres
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga