Ben Ali Sidang In Absentia Pertama

Selasa, 21 Juni 2011 – 20:20 WIB
TUNIS - Sidang pertama mantan Presiden Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali, digelar kemarin (20/6)Dalam sidang in absentia (terdakwa tidak hadir) itu, mantan diktator 74 tahun tersebut menyampaikan pembelaan secara tertulis

BACA JUGA: Pengungsi di Cile Sudah Boleh Pulang

Selain dakwaan korupsi, pengadilan juga menjerat Ben Ali dengan pasal anti narkoba dan perdagangan senjata ilegal.

Pria yang meninggalkan Tunisia sejak 14 Januari lalu itu mengaku tidak berniat kabur, saat bertolak ke Arab Saudi bersama istri dan anak-anaknya
Dalam pernyataan tertulis itu, Ben Ali mengatakan bahwa kepergiannya ke Saudi saat itu adalah menyelamatkan keluarganya

BACA JUGA: Eropa Bakal Perluas Sanksi bagi Syria

Padahal, ketika itu dia kedapatan membawa sejumlah besar uang tunai dan emas batangan.

"Sebenarnya, saya berniat kembali ke Tunisia sesegera mungkin
Tapi, pilot telah mengabaikan perintah saya dan terbang kembali ke Tunisia tanpa saya," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang dibacakan dalam sidang kemarin

BACA JUGA: 303 WNI Antri Dihukum Mati di Luar Negeri

Karena itu, dia merasa dipecundangiDia juga menuding media bersekongkol untuk menjatuhkan namanya lewat pemberitaan-pemberitaan yang tidak berpihak padanya.

Lewat pernyataan tersebut, Ben Ali juga membantah telah memberikan perintah tembak di tempat kepada para pengunjuk rasa, dalam Revolusi Melati yang melengserkan dirinya"Semua bisa dibuktikan lewat rekaman dialog di Istana Kepresidenan, dengan kementerian dalam negeri dan kementerian terkait lain," ujar suami dari Leila Trabelsi itu.

Kemarin, sidang fokus pada dakwaan korupsi dan penyelundupan narkobaJika terbukti bersalah, Ben Ali akan diganjar hukuman maksimal 20 tahun penjara"Klien saya menyatakan tak bersalah atas semua dakwaan ituIni hanyalah rekayasa pemerintahan sementara (Tunisia) untuk mengalihkan perhatian dunia dari masalah dalam negeri," ungkap pengacara Ben Ali(hep/dwi/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Belum Surut, Jutaan Warga Tiongkok Kena Dampak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler