Benarkah Gejala Virus Corona Bukan Batuk Berdahak, tetapi Batuk Kering?

Selasa, 17 Maret 2020 – 04:07 WIB
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com - Masyarakat diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan tanpa panik berlebihan dengan ditetapkannya status wabah virus corona COVID-19 sebagai pandemi global. Salah satunya adalah dengan mengenali apa saja gejala penyakit akibat virus corona.

Gejala penyakit disebut-sebut mirip flu, yakni demam, sesak napas, hidung meler, sakit tenggorokan, tak terkecuali batuk.

BACA JUGA: Warga Garut Demam, Batuk dan Sesak Napas Usai dari Makau

Nah, untuk gejala yang disebutkan terakhir, ada yang bilang bahwa yang perlu lebih diwaspadai adalah batuk kering, bukan batuk berdahak. Bagaimana faktanya?

Batuk Kering dan Gejala Virus Corona

BACA JUGA: Batuk-Batuk, 1 Kru Diamond Princess Tertahan di KRI Soeharso

Menjawab pertanyaan tersebut, mari mengacu pada data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Hingga saat ini, demam menjadi gejala paling dominan yang ditemui pada pasien yang terkonfirmasi terjangkit COVID-19.

Untuk gejala batuk, batuk kering ternyata memiliki persentase yang lebih tinggi, yaitu sebanyak 67,7 persen. Sementara itu, batuk berdahak hanya dialami oleh 33,3 persen pasien. Jadi, batuk kering memang lebih banyak ditemukan pada pasien positif coronavirus.

BACA JUGA: Sakit Flu dan Batuk, WNA Tiongkok di Surabaya Langsung Diperiksa Khusus di RS

Meski demikian, dr. Alvin Nursalim, SpPD, dari KlikDokter mengatakan, meski gejala batuk kering ditemukan lebih banyak pada pasien yang positif virus corona, tapi bukan berarti gejala batuk berdahak tak perlu diwaspadai.

“Dua-duanya tetap berpotensi menjadi gejala virus corona meski persentase batuk kering lebih tinggi. Adanya dahak sebenarnya menjadi mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan virus,” dr. Alvin menjelaskan.

Yang perlu diperhatikan adalah kombinasi dari gejala-gejala yang muncul. Jika mengalami batuk kering ataupun batuk berdahak yang disertai demam, sakit tenggorokan, serta pegal-pegal, jangan menunda-nunda janji temu dengan dokter.

Apalagi jika terdapat riwayat bepergian ke luar negeri ataupun berkontak dengan orang yang merupakan suspect atau bahkan sudah terkonfirmasi positif virus corona.

Namun, Dokter Alvin mengatakan batuk kering tak selalu merujuk pada infeksi akibat virus corona. Gejala tersebut juga bisa menandakan alergi.

Karena, ketika tubuh berinteraksi dengan alergen, alergen tersebut akan dikeluarkan dari tubuh dengan batuk. Lebih baik periksa sedini mungkin agar bisa segera ditangani dan mencegah penularan makin meluas.(klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler