jpnn.com - JAKARTA - Bendahara Kantor Pusat PT Bali Pasific Pragama Kurrotul Aini tidak banyak berkomentar usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (26/2).
Anak buah Komisaris PT BPP Tubagus Chaeri Wardana ini diperiksa sebagai saksi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi.
BACA JUGA: BNPB Siapkan Rp 300 Miliar untuk Modifikasi Cuaca Sumatera-Kalbar
Awalnya Aini yang menjalani pemeriksaan sekitar lima jam ini enggan meladeni wartawan. Namun wartawan terus mengikutinya sampai di tempat tukang ojek berkumpul di trotoar depan Gedung Jasa Raharja yang terletak di samping Gedung KPK. Saat hendak menaiki ojek itu Aini mau meladeni wartawan.
Kepada wartawan, Aini mengatakan, ditanya penyidik KPK mengenai sengketa Pilkada Lebak. Meski demikian dia mengaku tidak ditanya soal keterlibatan Atut.
BACA JUGA: Tahun Politik, Anggota Dewan Gerindra Dilarang Bolos
Aini mengaku dicecar penyidik komisi antirasuah itu mengenai Wawan. Suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany ini merupakan adik kandung Atut. "Enggak (ditanya soal Atut). Iya (soal Wawan)," kata Aini.
Meski demikian, Aini yang keluar sekitar pukul 19.59 WIB enggan berkomentar soal materi pemeriksaannya. "Tanya penyidik saja," ujarnya.
BACA JUGA: KPK Dalami Pemberian Uang ke Komisi VII DPR
Setelah itu, Aini yang mengenakan baju motif kembang-kembang dan celana panjang hitam pergi dengan menggunakan ojek.
Dalam perkara kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada Lebak di MK, Atut dijerat dengan Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Dia diduga turut serta memberikan suap kepada mantan Ketua MK, Akil Mochtar.
Atut merupakan tersangka keempat dalam Pilkada Lebak. Sebelumnya, KPK sudah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada Lebak. Mereka adalah Akil, advokat Susi Tur Andayani dan Wawan. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arya Djojohadikusumo: Kekurangan Gizi Sangat Mengerikan
Redaktur : Tim Redaksi