jpnn.com, JAKARTA - Aksi pembakaran bendera PDIP di tengah aksi unjuk rasa menolak RUU HIP (Haluan Ideologi Pencasila) yang digelar Aliansi Nasional Antikomunis (Anak) NKRI sudah dilaporkan ke kepolisian.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi Anak-NKRI Edy Mulyadi mengaku mendatangi Polda Metro Jaya pada Kamis (25/6).
BACA JUGA: Bendera PDIP Dibakar, Ari: Pintu Masuk Upaya Menjatuhkan Jokowi
Dia datang untuk memberikan klarifikasi berkaitan dengan insiden pembakaran bendera PDIP di tengah massa demonstrasi yang digelar Aliansi Nasional Antikomunis di depan Gedung DPR, Rabu (24/6).
"Betul, kemarin saya di Polda. Saya menyebutnya bukan diperiksa, tetapi diklarifikasi. Paling tidak itu istilah yang dipakai Direktur Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya. Klarifikasi," kata Edy dalam video yang dikirimkan ke jpnn.com, Jumat (26/6).
BACA JUGA: Bendera PDIP Dibakar, Kalimat Ruhut Sitompul Ditujukan ke Pimpinan Aksi
Setidaknya dua direktorat Polda Metro Jaya yang meminta klarifikasi Edy pada Kamis kemarin.
Yakni Direktorat Intelkam dan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya.
BACA JUGA: Berita Terbaru Revisi UU ASN, Perlu Diketahui PNS dan PPPK
"Para polisi di Polda baik-baik. Cara bertanyanya enak-enak. Menang agak lama karena saya ke dua tempat," ungkap dia.
Menurut Edy, hal yang ditekankan dalam proses klarifikasi itu yakni berkaitan dengan pembakaran bendera Partai Komunis Indonesia (PKI) dan bendera PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).
Kemudian tentang narasi menurunkan Presiden Joko Widodo yang muncul dalam aksi aliansi di depan Gedung DPR itu.
"Jadi saya ngobrol, enak. Memang pertanyaannya seputaran bendera dan seputaran turunkan Jokowi. Agak lama karena setelah itu saya ke Direskrimum," ucap dia.
Khusus soal pembakaran bendera, Edy menekankan kepada polisi yang meminta klarifikasi bahwa kejadian itu murni kecelakaan.
Edy mengklaim dirinya tidak tahu rencana pembakaran bendera PKi dan bendera PDIP.
Pasalnya, rapat-rapat sebelum menggelar aksi tidak membahas rencana pembakaran bendera.
"Nah, saya mau klarifikasi, bahwa pembakaran bendera adalah accident. Kenapa accident? Waktu ditanya polisi saya katakan, anak buah kalian yang ikut rapat kami, pasti sudah menyampaikan bahwa tidak ada rencana bakar bendera. Dibahas saja tidak," ucap Edy.
Edy berkilah, terdapat penyusup saat aksi digelar di depan Gedung DPR. Penyusup itu yang diklaim Edy menyodorkan bendera ke peserta aksi yang lantas dibakar.
"Jadi, pembakaran bendera bukan rencana kami. Rapat tidak ada rencana, tetapi karena suasana begitu, saya sebagai korlap, oke, kami bakar tidak apa-apa. Kedua, (pembakaran) bendera PDIP accident. Tidak ada rencana. Seperti disampaikan guru-guru kami, itu diduga penyusup. Penyusup yang membakar itu," pungkas dia. (mg10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan