jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko meminta situasi tidak memanas pascapembakaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid oleh oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser), di Garut,Jawa Barat.
Menurutnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto juga sudah menyampaikan keterangan pers soal peristiwa tersebut. Intinya, Moeldoko berharap kejadian itu tidak dikaitkan dengan politik maupun pemerintah.
BACA JUGA: Polri Kantongi Identitas Pembawa Bendera Bertuliskan Tauhid
"Peristiwa ini, kejadian ini kejadian antardua kelompok, tidak ada keterlibatan negara, tidak ada keterlibatan antara dua kontestan (calon presiden-red) yang saat ini sedang berjalan, itu harus jelas," kata Moeldoko di Kompleks Sekretariat Negara, Jakarta.
Dia menyebutkan bahwa kejadian itu peristiwa lokal yang dilakukan oleh dua organisasi. Karena itu kepolisian akan menyelesaikannya dengan pendekatan hukum.
BACA JUGA: Kasus Bendera Rasulullah, Polisi Panggil Ahli Hukum Islam
"Jangan dikaitkan dengan pemerintah, kontestasi perpolitikan kita. Intinya di situ. Tolong dipahami dengan baik, masyarakat jangan digiring ke arah yang lain-lain karena peristiwanya menjadi semakin tidak kondusf," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: ALMISBAT Anggap Pembakaran Bendera HTI Bukan Menghina Tauhid
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sikap MUI Atas Insiden Pembakaran Bendera Bertuliskan Tauhid
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam