jpnn.com, BOGOR - Rencana Pemkot Bogor menggeser angkot dari pusat kota ke pinggiran ditargetkan bakal tuntas akhir tahun ini.
Dimulai dari mengubah rute (rerouting) angkot yang sudah berjalan dan kemudian konversi tiga angkot menjadi satu bus.
BACA JUGA: Oalah! Ribuan Angkot Tua Masih Berkeliaran di Kota Ini
"Sekarang sudah mulai, angkot yang akan dikonversi menjadi Transpakuan. Target kami, akhir tahun ini pusat kota sudah tidak ada angkot dan jadi bus semua. Angkot digeser ke pinggir menjadi feeder. Ini langkah-langkah yang dilakukan pemkot untuk mengurai dan mengatasi permasalahan transportasi di Kota Bogor," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya.
Dia mengatakan, ada hal yang khas dari Kota Bogor ini. Pertama, kota ini sudah tidur selama puluhan tahun tanpa ada perubahan signifikan, dan karakter warganya sensitif terhadap perubahan.
BACA JUGA: Payah! Demonstrasi Sopir Angkot Berakhir Ricuh
Mungkin, karena Kota Bogor dulunya dijadikan sebagai kota peristirahatan.
"Padahal, perubahan adalah hal yang wajar atau sunatullah," katanya.
BACA JUGA: Angkot Mogok, Warga Terpaksa Numpang Truk Sampah
Suami Yane Ardian itu menambahkan, setiap ada rencana perubahan di Kota Bogor, pasti disikapi warga dengan kekhawatiran.
Salah satunya terjadi pada kebijakan rerouting angkot dan konversi angkot menjadi bus Transpakuan.
Padahal, kalau sekarang hanya menuruti kekhawatiran, Kota Bogor tidak akan maju.
Di Indonesia ini angkot tidak bisa diatur, dan untuk dapat mengaturnya harus berbadan hukum terlebih dahulu. (wil/ami/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia