BENGKULU - Salat gaib secara berjamaah bagi korban kekejaman Israel digelar sekitar 150 mahasiswa yang tergabung dalam aksi solidaritas Pelestina, kemarin (3/6)Aksi simpatik digelar di depan gedung Radio Republik Indonesia (RRI) Bengkulu
BACA JUGA: TANJUNGPINANG- Wartawan Juga Protes Aksi Israel
Usai salat gaib, untuk membangkitan semangat perjuangan massa, mereka lantas mendengarkan tausiah yang disampaikan Ustad SuhermanUsai mendengengarkan tausiah, massa melakukan long march dikawal polisi dari Masjid Jamik, melewati Jalan Soeprapto, Tugu Kudo Simpang Lima menuju RRI
BACA JUGA: Surya Fahrizal Dioperasi di RS Raban Israel
Dalam aksi tersebut massa dilengkapi dengan atribut aksi yang cukup lengkapBACA JUGA: Pemerintahan Obama Terpuruk ke Dalam Hutang
Aksi demonstrasi juga didukung oleh satu unit mobil lengkap dengan sound sistemDalam long march tersebut, perwakilan massa melakukan orasi secara bergantian seperti orasi yang disampaikan oleh Wapres BEM Unib, Arianto SaputraDirinya mengajak semua masyrakat untuk memboikot produk-produk Israel karena menurutnya sebagian dari keuntungan produk yang dibeli tersebut untuk membeli peralatan perang dan amunsi
"Takbir! AllahuakbarKalau kita membeli produk Israel sama saja kita membantu Israel untuk membunuh rakyat PalestinaOleh sebab itu mari kita tingggalkan produk- produk Israel," teriak Arianto dengan menggebu-gebuOrasi dilakukan secara bergantian hingga tiba di RRISetibanya di depan gerbang RRI massa disambut oleh puluhan anggota polisi yang telah dahulu berjaga menghalangi massa memasuki RRIKarena tidak dapat masuk ke dalam RRI akhirnya massa hanya melakukan orasi kembali secara bergantian di depan gerbang RRIUsai berorasi, Simbuldin yang diditemani perwakilan massa membacakan pernyataan sikap
Aksi dimotori Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Bengkulu merupakan suatu bentuk protes kebrutalan tentara Israel menyerang kapal bantuan kemanusiaan Mavi MaramaAtas kebrutalan tersebut mahasiswa meminta agar Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa menyeret Israel ke Makamah Internasional (MI)
Simbuldin Amin, korlap Aksi sekaligus Ketua KAMMI Daerah Bengkulu, mengatakan penduduk Gaza Palestina selama ini hidup dalam isolasi penindasan yang sangat kejam Israel La'natullah yang sedikitpun tidak menujukan sifat-sifat kemanusiaan dan tidak bisa dibayangkan bagaimana kehidupan rakyat Palestina saat ini"Sampai pada titik tertentu, penduduk Gaza terpaksa menggali trowongan sempit yang sangat membahayakan keselamatan mereka, hanya untuk membuat akses dengan dunia luar agar mendapatkan kebutuhan pokok," papar Simbuldin
Dikatakan, kebiadapan Israel sudah melampaui batas dan mereka pikir tidak ada yang bisa menghentikan mereka"Perlu adanya sikap yang tegas dari umat Islam maupun siapapun yang tidak setuju dengan semua ituOleh sebab itu kami menuntut agar Israel diseret ke Makamah Internasional," tandas Simbuldin.
Jalannya aksi dimulai sekitar pulul 10.00 WIB mahasiswa berkumpul di Masjid Jamik Kota BengkuluAdapun unsur massa yang hadir yakni, KAMMI Daerah Bengkulu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiayah (IMM), BEM STAIN, BEM UMB dan dan UnibUsai membacakan pernyataan sikap di depan RRI, mereka membubarkan diri(ble/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Solidaritas Pekerja Banyumas Kecam Israel
Redaktur : Tim Redaksi