Pemerintahan Obama Terpuruk ke Dalam Hutang

Jumlah Hutang AS Tembus USD 13 Triliun

Kamis, 03 Juni 2010 – 12:42 WIB
Presiden AS Barack Obama. Foto : The Independent
WASHINGTON- Banyak kalangan menganggap pemerintah Amerika Serikat (AS) adalah pemerintah yang kayaNamun anggapan itu sepertinya perlu ditimbang-timbang lagi.

Departemen Keuangan Amerika Serikat mencatat bahwa hutang pemerintah AS telah mencapai USD 13 triliun

BACA JUGA: Solidaritas Pekerja Banyumas Kecam Israel

Angka itu merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah AS, sekaligus membuat kehebohan politik tentang pengeluaran pemerintah AS selama ini


Seperti dikutip dari AFP, di tengah pengeluaran besar pemerintah AS yang dirancang untuk mengakhiri krisis ekonomi, angka hutang malah mencapai rekor baru per 1 Juni lalu dengan jumlah total USD 13.050.826.460.886,97.

Jika dirupiahkan dengan asumsi USD 1 = Rp 9000, maka jumlah hutang pemerintah AS itu mencapai angka Rp 117.000 triliun, atau kurang lebih setara dengan 106 kali APBN Indonesia 2010

BACA JUGA: Setiap Hari Kabarnya Ditunggu via TV

Hutang pemerintah AS itu telah berlipat ganda dalam 10 tahun terakhir dan saat ini jumlahnya hanya sedikit di bawah produk domestik bruto.

Kondisi ini telah memicu perdebatan politik antara kubu Demokrat dengan Republik tentang siapa yang harus disalahkan
Kemarin, Presiden Barack Obama menyerang kubu Republik yang meninggalkannya dengan persoalan defisit jangka pendek namun ditutup dengan hutang jangka panjang

BACA JUGA: HTI: Israel Biadab, HAM Omong Kosong

Akibatnya, Pemerintah AS selama 19 bulan ini menderita akibat defisit anggaran.

"Saat saya mengambil alih kepresidenan, selama setahun kami punya defisit lebih dari USD 1 triliun dan perkiraan defisit USD 8 triliun selama satu dekadeSebagian besar dari ini (angka defisit) adalah akibat pemotongan pajak bagi orang kaya dan program resep obat yang mahal tapi tidak dibayar," ujar Obama kepada para pendukungunya di Pittsburgh, Pennsylvania.

"Saya selalu menemukan hal menarik bahwa orang-orang sama yang berpartisipasi dalam keputusan ini adalah mereka yang sekarang menuduh pemerintahan saya tidak bertanggungjawab masalah fiskal," sambung Obama.

Presiden berkulit hitam pertama di AS itu pun dengan keras mengkritik pemerintahan sebelumnya yang mewarisinya dengan defisist anggaran"Ini adalah orang-orang sama, yang mengambil rekor surplus USD 237 miliar yang ditinggalkan Presiden Clinton dan mengubahnya menjadi rekor defisit USD 1,3 triliun," tuding Obama.

Namun kubu Republik tak mau disalahkanPartai pendukung pemerintahan George Bush itu malah menyalahakan Obama karena sejak menguasai Gedung Putih, Obama telah melakukan reformasi kesehatan dengan besar-besaran.

Jumlah hutang pemerintah AS sebesar USD 4,9 triliun saat George Bush mengakhiri delapan tahun masa kepresidenannya, dan bertambah sekitar USD 2,4 triliun sejak Obama masuk Gedung Putih pada Januari 2009.

"13 adalah angka sial, terutama bagi anak-cucu kita yang akan ditinggali dengan persoalan untuk keluar dari hutang triliuan dolar," ujar senator dari Partai Republik, Judd Gregg, yang dikenal sering mengkritik kebijakan anggaran Obama.

"Ini tingkat hutang yang tidak berkelanjutan dan berbahaya, dan tidak dapat diteruskan tanpa mempailitkan negeri iniDan saya mendesak untuk memperlambat lonjakan pengeluaran dan pinjaman sebelum terlambat," pinta Gregg.

Para ekonom juga terbelah dalam hal seberapa cepat AS harus mengendalikan pengeluaranBeberapa kalangan percaya pengetatan pengeluaran dan menaikkan pajak dapat menghindarkan AS dari jurang resesi.

Namun merambatnya hutang juga membuat takut Eropa dan negara lainnya, yang telah memperingatkan AS tentang batas waktu untuk membentuk rencana yang dapat dipercaya dan megakhiri kelemahan fiskal.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PALANGKA RAYA: Bendera Israel Dibakar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler