Benjamin Netanyahu Diunggulkan Sebagai Calon PM Israel

Polling Terakhir, Partai Likud Masih Unggul

Selasa, 10 Februari 2009 – 07:54 WIB

JERUSALEM - Palestina tidak bisa berharap banyak kebijakan Israel bakal berubah meski hari ini negeri zionis menghelat pemilu nasional yang akan membentuk pemerintahan baruDi atas kertas, partai sayap kanan Likud pimpinan mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu masih unggul dibanding lawan kuatnya partai kiri-tengah Kadima pimpinan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni atau Partai Buruh pimpinan Menteri Pertahanan Ehud Barak

BACA JUGA: Ganja Picu Kanker Testis

Partai ultranasionalis lain yang selama ini kurang disorot Yisrael Beytenu pimpinan Avigdor Lieberman masih mencuri perhatian dengan menyodok tiga besar di atas Partai Buruh.

Bila hasil pemilu hari ini sesuai dengan hasil jajak pendapat, Partai Yisrael Beytenu berarti memainkan kartu kunci
Siapapun dari empat partai tersebut yang berhasil menggandengnya sebagai mitra koalisi potensial, akan menjadi peraih kursi mayoritas dan berhak membentuk struktur pemerintahan baru

BACA JUGA: Biang Kebakaran dari Ulah Manusia

Namun itu masih ramalan buta
Hasil klasemen tetap ditentukan berdasar hasil coblosan nasional hari ini.

Netanyahu sudah berkoar tak segan mengedepankan opsi kekerasan dalam penyelesaian konflik di jalur Gaza

BACA JUGA: Gara-gara Perak, Anwar Diminta Mundur

Apalagi terhadap Hamas yang baru saja diserang habis-habisan oleh militer Israel sejak 27 Desember hingga 17 Januari.

''Di bawah pemerintahan saya, tak akan ada lagi penyelundupan senjata terutama roket yang suatu hari pasti mendarat di Tel Aviv,'' katanya seperti dilansir Agence France-Press Minggu (8/2).

Sikap Netanyahu yang menunjukkan betapa dia tak mengenal kompromi itu tecermin pula dalam kampanye pamungkas sehari jelang coblosanDia menggelar aksi menanam pohon eucalyptus di Dataran Tinggi Golan kemarin (9/2)Pohon tersebut menjadi penanda sikap politik Netanyahu terhadap negara-negara Arab penentangnya seperti Iran, Palestina, Syiria, atau Lebanon yang kokoh dan tak mengenal kompromi.

''Golan akan tetap di tangan kita hanya jika Partai Likud menang,'' tegas Netanyahu seperti dilansir harian Inggris The Independent.

Pada acara yang juga dihadiri sang anak, Avner, dan mantan petinggi militer Moshe Ya'alon (disebut-sebut calon menteri pertahanan Netanyahu kelak jika menang) dia mengatakan, kemenangan Partai Kadima sama artinya dengan alarm bahaya bagi keutuhan Jerusalem.

Selain menegaskan sikap politiknya, Netanyahu juga kian gencar menyerang LivniDia menuduh ketua Partai Kadima itu diam-diam sedang bernegosiasi dengan mediasi Mesir untuk menyerahkan Dataran Tinggi Golan yang direbut lewat Perang Enam Hari Arab-Israel pada 1967 kembali ke pelukan Syiria.

Iklan kampanye Likud juga mengklaim bahwa Livni tak berkualifikasi untuk membuat keputusan tegas maupun menduduki jabatan perdana menteri''Terlalu berat untuknya,'' lanjut Netanyahu.

Tak diterima dikatakan seperti itu, tim kampanye Livni balik menyerang NetanyahuMereka membeber sejumlah kegagalan Netanyahu selama memimpin sejak 1996 sampai 1999Kegagalan itu, di antaranya, hampir terbunuh oleh petinggi Hamas di Jordan, pembukaan terowongan arkeologis yang menyebabkan perseteruan Israel-Palestina dan gaya kepemimpinan yang cenderung memecah-belah.

''Saya akan melanjutkan jalan yang sudah saya tempuh dengan seluruh mitra di pihak PalestinaSaya tidak disiapkan menjadi perdana menteri yang tangannya terikat di pemerintahan tanpa mengusahakan proses perdamaianItu harga yang tak bisa ditoleransi,'' kata Livni seperti dilansir BBC.(ape/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Khatami Siap Tantang Ahmadinejad


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler