Bentrok Rebutan Lahan Kekuasaan, Tiga Tewas

Sabtu, 01 Maret 2014 – 12:26 WIB

jpnn.com - KAYUAGUNG - Permasalahan lahan kekuasaan pengamanan alat berat milik PT Selapan Jaya Permai (SJP) yang berujung bentrok kembali terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Kali ini antara kelompok warga Desa Sungai Ceper dan kelompok warga Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Menang OKI, yang menyebabkan 3 warga tewas dan beberapa warga lainnya sekarat akibat luka bacok dan luka tembak senjata api rakitan.     

Informasi yang dihimpun Koran ini di lapangan, warga yang tewas yakni Embun bin Batin (30), warga Desa Gajah Mati Kecamatan Sungai Menang, yang tewas akibat luka tembak dan dibakar di lokasi kejadian, sementara Yono (50) paman Embun warga Desa Sungai Somor, Kecamatan Cengal, yang pada saat itu hendak mengevakuasi jenazah korban Embun, juga ikut menjadi korban dan tewas di tempat kejadian perkara (TKP).

BACA JUGA: Udara Kota Padang Bahayakan Kesehatan

Sementara dari warga Sungai Ceper yang tewas bernama Samri alias Meri bin Sudin (32), yang menderita luka tusuk senjata tajam dan beberapa orang lainnya dari dua belah desa juga mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit di Lampung.    

Menurut warga bentrok kedua kelompok warga tersebut terjadi Jumat (28/2) sekitar pukul 08.00 WIB di Dusun Tangsi Desa Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, karena dipicu oleh rebutan lahan jagoan pada kebun PT Selapan Jaya Permai yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

BACA JUGA: Perhari Tiga Titik Hutan Terbakar

Selain itu juga ada yang menyebutkan selain masalah berebut lahan jagaan pada pagi itu salah satu mobil truk milik Noven warga desa gajah Mati di stop rombongan Novel Cs. Mendapat laporan mobil distop akhirnya si pemilik truk Noven dan korban Embun mendatangi  TKP di dusun Tangsi desa Sungai Ceper. Saat sampai di tempat kejadian kedua kelompok tersebut bertemu dan terjadilah cekcok mulut yang berakhir dengan bentrok yang menyebabkan tiga warga tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Menurut warga Gajah Mati, Eflianus, kondisi di perbatasan kedua desa masih mencekam, sebagian warga Gajah Mati ada yang telah mengungsi lantaran takut jika aksi bentrok kian meluas.

BACA JUGA: Di Yapen, Brimob dan Kelompok Bersenjata Baku tembak

"Saat ini bentrok masih terjadi, informasinya warga Sungai Ceper sedang bersiap-siap melakukan serangan lanjutan dengan mendatangi Camp PT SJP, yang menggunakan 3 unit truk dan bersenjata lengkap," ujarnya ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya.   

Pihaknyapun berharap pihak kepolisian segera tiba di lokasi guna mengantisipasi agar bentrok tidak meluas. "Awalnya memang hanya beberapa orang warga saja yang bentrok, tapi karena ada warga Gajah Mati yang dibakar, maka warga lainnya menjadi emosi dan ikut dalam aksi bentrok ini, sekarang sudah bentrok antar warga," bebernya.    

Selama ini, kata dia, lahan perusahaan itu dijaga oleh kedua kelompok tersebut baik kelompok dari Gajah Mati maupun Sungai Ceper, sebagai tenaga keamanan perusahaan. "Tapi belakangan ini kedua kelompok tersebut mulai bertegangan mengenai lahan jagoan (keamanan)," terangnya.

Kelompok dari warga Sungai Ceper merupakan kelompok korban Samri alias Meri, sementara kelompok Gajah Mati adalah kelompok Embun. Rebutan lahan jagoan itu karena lokasi kebun ada di wilayah Desa Sungai Ceper, sementara warga Gajah Mati ikut menjadi keamanan di sana, sehingga kedua kelompok sering bersinggungan.

Hingga puncaknya kemarin pagi, kedua kelompok tersebut dengan membawa senjata api rakitan (senpira) dan senjata tajam jenis golok, kedua kelompok itu bentrok di Dusun Tangsi, Desa Sungai Ceper di lokasi PT Selapan Jaya Permai. Akibatnya 3 orang mengalami luka tembak dan luka bacok hingga tewas, kedua kelompok tersebut dengan mudah membawa senpira karena Desa Sungai Ceper terkenal sebagai produsen senjata api rakitan.

Situasi di lokasi bentrok masih mencekam, kedua kelompok masih menyimpan dendam, saat ini polisi sudah datang ke lokasi untuk mengamankan situasi dan meredam kedua kelompok.

Kapolres OKI, AKBP Erwin Rachmat melalui Kasat Reskrim, AKP H Surachman membenarkan adanya peristiwa itu, saat ini jajaran Polsek Sungai Menang masih di lokasi untuk mengendalikan kondisi kamtibmas disana.

"Jajaran Polsek Sungai Menang sudah di lokasi untuk mengamankan situasi, kita juga telah mengirimkan puluhan anggota dari Polres OKI. Saat ini perkembangan disana masih terus kita monitor, kita berharap kedua kelompok dapat menahan emosinya masing-masing, sementara kasus ini masih kita selidiki," ungkapnya.(hak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Depresi, PNS Gantung Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler