jpnn.com - CIMERAK - Diduga alami depresi karena masalah rumah tangga, seorang guru sekolah dasar (SD) di Desa Mekarsari Kecamatan Cimerak yang statusnya sudah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) berinisial NS (31), nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Kanit Serse Polsek Cimerak Aiptu Subianto mengatakan, jasad NS ditemukan tergantung di dapur rumah orang tuanya di Dusun Sukasari Desa Mekarsari Kecamatan Cimerak Jumat (28/2), sekitar pukul 07.00.
BACA JUGA: Beli Tanah, Dosen Ditipu Rp 400 Juta
"Korban gantung diri merupakan seorang guru SD yang sudah PNS," ungkapnya saat dihubungi Radar melalui sambungan telepon kemarin.
Dikatakan Subianto, korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di plafon dapur rumah orangtuanya. "Menurut keterangan dari saksi saksi kemungkinan korban nekat mengakhiri hidupnya karena mengalami depresi," ungkapnya.
BACA JUGA: Pemilihan Wabup Dijadwalkan Pekan Depan
Dari hasil pemeriksaan, kata dia, tidak ditemukan tanda bekas penganiayaan ditubuh korban. "Korban seperti ciri-ciri mayat gantung diri pada umumnya, lidah menjulur keluar," tuturnya.
Sementara itu, Herdiman (31), salah seorang teman korban yang juga warga Cimerak mengatakan, korban sudah lama tidak keluar rumah.
BACA JUGA: Rajin Bolos, Tiga PNS Dipecat
Ia pun mengaku kaget saat mendapat kabar kematiannya yang tak wajar. "Saya juga tahunya dari warga kalau teman saya itu gantung diri," ungkapnya.
Diakuinya, kondisi kejiwaan korban sedang terganggu akibat persoalan rumah tangganya. "Jiwanya memang sedang labil dan depresi karena anaknya meninggal dunia," tuturnya.
Herdiman menambahkan korban gantung diri pada saat rumah dalam kondisi kosong. "Orang tuanya sedang ngga ada. Katanya baru ditinggalin sendirian di rumah sekitar lima menit," ujar dia.
Terpisah, Kasubag TU Disdikbudpora Kabupaten Pangandaran Risa Gatira SPd membenarkan bahwa korban bunuh diri merupakan guru PNS di salah satu SD di Kecamatan Cimerak.
"Menurut informasi korban memang beberapa kali mencoba melakukan bunuh diri tapi selalu digagalkan oleh orang tuanya, bahkan korban selalu dijaga," tuturnya.
Setelah divisum, jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (asp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan Timika Bongkar Dugaan Korupsi Rp 1,164 M
Redaktur : Tim Redaksi