Bentrok Satpol PP Dua Kabupaten Batalkan Kunjungan Mensos

Rabu, 29 Januari 2014 – 11:51 WIB

jpnn.com - RIAU - Personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar dan Rokan Hulu terlibat bentrok di lokasi acara bakti sosial di lapangan sepakbola Desa Tanah Datar, perbatasan dua kabupaten, Selasa (28/1) sore.

Insiden itu dipicu klaim terhadap lima desa yang menjadi sengketa berkepanjangan antara kedua kabupaten bertetangga itu. Insiden itu membuat Menteri Sosial RI, Salim Assegaf Al Jufri membatalkan rencana hadir ke lokasi acara bakti sosial itu.

BACA JUGA: Balita Tewas Tertabrak Mobil Kakek

Informasi yang diperoleh Riau Pos (JPNN Group) dari Kasubag Humas Setdakab Kampar Dedi Irawan, Mensos akhirnya batal datang hanya diwakili pejabat dari Kemensos. Namun, kegiatan tetap berlangsung meski hanya sebatas membagikan bantuan. 

Situasi mulai memanas sejak pagi saat warga pro-Rohul berdatangan dengan membawa puluhan spanduk bertuliskan "Menolak Kampar". Warga ini dikawal anggota Satpol PP Rohul yang jumlahnya juga ratusan.

BACA JUGA: Harga Cabai Melonjak hingga 40 Persen

Sementara berjarak 500 meter dari mereka, seratus lebih anggota Satpol PP Kampar mengawal rumah Kepala Desa Tanah Datar versi Kampar, Fadlan. Sekitar pukul 10.00 WIB, saat dua mobil yang mengangkut perlengkapan tenda tiba di lokasi acara, dihadang Satpol PP Rohul dan dipaksa balik kembali ke Bangkinang. Suasana sempat memanas karena rombongan dari Kampar itu menolak. Namun, Satpol PP Rohul terus memaksa sehingga pemasangan tenda urung dilaksanakan.

Kemudian sekitar pukul 15.30 WIB, Bupati Kampar Jefry Noer tiba di Desa Tanah Datar untuk meninjau kesiapan acara dan langsung menuju kediaman Kepala Desa Tanah Datar, Fadlan. Baru lima menit istirahat di ruang tamu rumah Fadlan, Bupati Kampar mendapat informasi dari bawahannya bahwa pemasangan tenda dan persiapan acara tidak dapat dilaksanakan karena penolakan Satpol PP Rohul.

BACA JUGA: Sawah Sentra Ketahanan Pangan Juga Kebanjiran

Mendapatkan laporan ini, Jefry Noer yang didampingi Kapolres Kampar AKBP Ary Apriyono SIK, Dandim 313/KPR Letkol Asep Dedi, Kakan Satpol PP Kampar Syafriudin serta puluhan personel Satpol PP Kampar berjalan kaki menuju lokasi acara yang berjarak hanya 500 meter dari kediaman kepala desa.

Rombongan Jefry sempat dilarang Satpol PP Rohul dan Polres Rohul. Sementara itu sekitar 150 warga yang pro Rohul berteriak menolak bergabung dengan Kampar. Saat itu, Jeffry sempat berdialog dengan Kapolres Rohul untuk mempertanyakan kenapa Kampar tidak bisa melaksanakan acara tersebut.

"Kami ke sini bukan mau perang, kami hanya mau membantu masyarakat dengan membagikan 1.000 sembako dan pengobatan gratis, apa itu salah?," ujar Jefry dilansir Riau Pos, Rabu (29/1).

Setelah itu situasi masih aman terkendali hingga pukul 16.20 WIB. Jefri lantas mengadakan konfrensi pers dan setelah itu masuk ke rumah untuk menyaksikan hiburan kuda lumping. Namun sekitar pukul 16.45 WIB, terdengar suara gaduh di luar rumah kades.

Saat itu pecah bentrok antara anggota Satpol PP Kampar dan Satpol PP Rohul di lokasi acara bakti sosial. Kedua kubu saling lempar batu dan baku hantam. Satpol PP Kampar yang terdesak  menyelamatkan diri ke rumah kades tersebut.

Kejadian ini menyebabkan warga yang ikut menonton dan pemain musik kocar-kacir. Ibu-ibu menjerit dan anak anak menangis. Sedangkan Bupati Kampar bertahan di rumah Kades Tanah Datar di bawah pengawalan ketat aparat keamanan.

Setelah 20 menit, puluhan anggota TNI dari Kodim 313 KPR, Polres Kampar, Polres Rohul, Brimob Polda Riau berusaha meredam bentrok. Suara tembakan peringatan terdengar berulang kali disertai gas airmata yang disebar ke arah kerumunan massa hingga bentrok diredam pukul 17.50 WIB. Dalam kejadian ini sejumlah personil Satpol dari dua kabupaten diamankan polisi.(epp/egp/rdh/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 180 KM Jalan di Pantura Rusak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler