Bentrok Tanjungpriok, Kapolda Semestinya Dicopot

Fauzi Bowo Harus Bertanggungjawab

Rabu, 14 April 2010 – 19:10 WIB
Foto : REUTERS
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menyesalkan terjadinya bentrokan berdarah di kawasan Tanjungpriok, yang berawal dari rencana penggusuran makam Mbah Priok di kawasan Koja, Tanjungpriok Jakarta Utara Rabu (14/4)Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, menilai penanganan yang dilakukan oleh petugas Satpol PP DKI Jakarta yang dibantu pihak Kepolisian lebih mengedepankan arogansi.

Akibatnya, korban pun berjatuhan

BACA JUGA: Kata Hotma, SJ Aktif di BIN

“IPW prihatin dengan cara penanganan Kasus Priok Dua
Polisi dan Satpol PP melakukan cara arogan dalam menghadapi rakyat sehingga jatuh korban,” terang Neta.

IPW menilai Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sudah seharusnya bertanggungjawab atas meletusnya peristiwa berdarah tersebut

BACA JUGA: 2011, Pemerintah Sediakan DAK Perumahan Rp 500 Miliar

Ditambahkannya, Pejabat Kapolda dan Kepala Satpol Pamong Praja DKI harus dicopot dari jabatannya.

“Dengan meletusnya kasus Priok,  IPW mendesak Kapolda dan Kepala Satpol PP dicopot dari jabatannya
Gubernur DKI juga harus bertanggungjawab,” terang Neta

BACA JUGA: Menkeu Takut Anak Buah Stres

Menurutnya, penggusuran paksa atas makam Mbah Priok harus dihentikan.

Tercatat, bentrok berdarah di Tanjungpriok berawal dari kedatangan sejumlah petugas Satpol PP yang dibantu pihak kepolisian ke area makam Mbah Priok yang sejak lama menjadi sengketaWarga bereaksi keras dengan kedatangan aparat Pemda DKI yang dinilai hendak menggusur makam tersebutAkibatnya, bentrok antara ratusan massa dan petugas yang mengakibatkan sejumlah orang luka-luka terjadi (wdi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sementara, Tak Ada Kaitan SJ dengan Jaksa


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler