jpnn.com, JAKARTA - Ombudsman Jakarta Raya menilai polisi lambat dalam mencegah bentrokan dua kelompok massa di Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (17/3) malam lalu.
Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P Nugroho mengatakan, seharusnya polisi dalam hal ini jajaran Polres Metro Jakarta Selatan dapat mendeteksi potensi bentrokan tersebut.
BACA JUGA: Konflik Lahan di Pancoran Melibatkan Ormas, Bikin Situasi Makin Panas
"Hal tersebut menjadi tanggung jawab Kapolsek Pancoran dan Kapolres Metro Jakarta Selatan untuk memastikan tindakan persuasif yang diperbolehkan Undang-Undang termasuk membubarkan kerumunan sejak dari awal baik dari pihak Ormas maupun warga," kata Teguh dalam keterangannya, Jumat (19/3).
Ombudsman pun meminta polisi mengusut tuntas bentrokan yang memakan korban luka tersebut. Hal itu agar tidak terjadi lagi bentrokan susulan.
BACA JUGA: Pertamina Diminta Jelaskan Alasan Kerahkan Ormas dalam Sengketa Lahan di Pancoran
"Hal ini penting dilakukan untuk membangun kepercayaan publik terhadap kemampuan Polri dalam menegakkan hukum, termasuk penggunaan kekerasan oleh pihak yang tidak memiliki kewenangan," ujar Teguh.
Diketahui, bentrokan yang terjadi pada Rabu (17/3) malam itu disebabkan permasalahan sengketa tanah yang melibatkan PT Pertamina.
BACA JUGA: Soal Konflik Lahan di Pancoran, Kombes Azis: Pihak Luar Jangan Ikut Campur!
Sebanyak 28 orang alami luka-luka akibat bentrokan tersebut.
"Perampasan ruang hidup yang dilakukan oleh PT Pertamina telah merusak mental dan fisik warga serta kawan solidaritas selama beberapa bulan ini," ujar salah seorang perwakilan Forum Pancoran Bersatu berinisial LA saat dikonfirmasi, Kamis.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah mengatakan, upaya mediasi antarkedua belah pihak sebetulnya sudah dilakukan.
Namun, karena ada sejumlah pihak yang tidak berkepentingan menunggangi kedua kelompok massa. Hal itu yang memicu bentrokam terjadi.
"Sebenarnya telah dilakukan upaya-upaya mediasi kedua belah pihak sama-sama menjaga situasi kamtibmas. Namun pada malam hari ini (Rabu (17/3)), bukan pihak-pihak yang bersengketa namun ada pihak-pihak luar yang menunggangi masing-masing kelompok," ujar Azis. (cr1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi