jpnn.com - PANCURBATU - Personel Polsek Pancurbatu mendadak geger. Gara-gara listrik padam, seorang tahanan yang takut gelap nekat bunuh diri dengan cara membenturkan kepalanya ke tembok kamar mandi. Meski sempat mendapat perawatan medis, tapi nyawa Betesda Sembiring (33) tetap tak tertolong.
Pria yang tersangkut kasus membacok tangan korbannya hingga putus itu menghembuskan nafas terakhirnya di RS Bhayangkara Medan, Jumat (30/5) sekira pukul 12.00 WIB. Ia ditahan sejak Selasa (27/5) siang.
BACA JUGA: Pesta Ganja, Tiga Pelajar SMK Dicokok
Info yang dihimpun POSMETRO MEDAN (JPNN grup), sehari sebelum meregang nyawa, atau Kamis (29/5) sekira pukul 21.15 WIB, para tahanan dan petugas jaga terkejut mendengar Betesda tiba-tiba teriak bak orang kerasukan roh halus.
Anehnya, jeritan tak bermakna itu terlontar dari mulut korban hanya beberapa detik pasca PLN melakukan pemadaman bergilir. Karena seluruh polsek gelap, polisi yang berjaga malam itu belum sempat memeriksa keadaan Betesda dan 7 tahanan lain. Namun, tak berselang lama, polisi kembali dikejutkan oleh suara Betesda yang mendadak mengerang mirip harimau yang hendak menerkam. Suara menyeramkan itu sontak membuat para tahanan lain ketakutan.
BACA JUGA: Ingin Punya Motor, Siswa Al Makmur Dihabisi Kawan Sendiri
Karena penjara masih gelap gulita, rekan satu sel Betesda tak berani berbuat apa-apa. Apalagi, selama mendekam di sana, Betesda yang menjadi kepala penjara. Suara-suara aneh dari mulut Betesda baru berhenti 20 menit setelah listrik kembali menyala. Ketika itu, polisi yang melakukan pemeriksaan melihat Betesda telah terduduk lesu di sudut tembok depan pintu sel. Meski berkali-kali ditegur, tapi Betesda tetap tak menjawab.
Ia hanya tertunduk dengan tatapan kosong. Yakin tak terjadi apa-apa, polisi akhirnya mengabaikan korban, dan menyuruh para tahanan lain tidur. Singkat cerita, pagi-pagi sekali, Betesda yang duluan bangun memanggil dan meminta petugas piket menghidupkan air kamar mandi penjara. Tak lama setelah air hidup, Betesda pun masuk ke kamar mandi dan kembali berbuat aneh. Di sana ia berkali-kali mengantukkan kepalanya ke tembok. Aksi nekadnya itu sontak membuat para tahanan lain dan polisi geger.
BACA JUGA: Kades Dituding Gauli Istri Warga Sendiri
Takut terjadi sesuatu dengan korban, polisi sempat menyuruh tahanan lain menangkap tubuh korban yang mendadak roboh ke lantai. Melihat luka di kepala korban, polisi yang panik lantas melarikannya ke RS Brimob Medan. Tapi takdir berkata lain, meski sempat dapat perawatan medis, tapi nyawa Betesda tetap tak terselamatkan.
Anggota Polsek Pancurbatu Sihaloho yang sempat memeriksa Betesda mengatakan, sejak ditangkap dan diserahkan warga ke kantor polisi 4 hari lalu, Betesda memang sering bertingkah aneh. Selain suka ngomong sendiri, ia juga sering terdiam dengan pandangan kosong. Saat ditanya yang terjadi padanya" Betesda mengaku hanya takut pada gelap.
Info yang beredar, sebelum mendekam di penjara, Betesda juga sempat ingin dimasukkan keluarganya ke panti rehabilitasi narkoba.
Namun, belum sempat direhab, Betesda yang diakui keluarganya telah kecanduan narkoba itu mendadak kabur dari rumah. Hal ini juga dibenarkan oleh Kapolsek Pancurbatu, Kompol Darwin Sitepu PB SH.
"Hasil penyelidikan kita, Betesda yang merupakan tersangka kasus 351 (penganiayaan) itu tewas di RS Brimob setelah mengantuk-antukkan kepalanya ke dinding kamar mandi sel tempatnya ditahan," kata Darwin.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, lanjut Darwin, Betesda sempat terlihat lemas dan pucat dan muntah-muntah. "Sejumlah saksi dari kejadian itu sudah kita periksa. Dan dia ini juga pernah dihukum di wilayah hukum Polres Tanah karo dalam kasus pembunuhan. Dirinya sempat menjalani hukuman selama 5,6 tahun pada tahun 1995 lalu," ÃÂujar Darwin.
Masih kata Darwin, Betesda diamankan warga usai membacok tangan Boris Punguan,sopir truk Cold Diesel BK 9421 TN yang tak sengaja menyenggolnya.
"Kejadiannya di Jl. Jamin Ginting Desa Bintang Meriah, Pancurbatu, tepat di depan salah satu bengkel tempel ban,"ÃÂ kata Darwin.
Dari hasil pemeriksaan, Betesda melakukan pembacokan itu karena dendam. Soalnya beberapa tahun lalu, mobil yang dikendarainya sempat senggolan dengan truk yang dikemudikan Boris.
"Tapi masalah senggolan itu tak langsung selesai, hingga Betesda pun menyimpan dendam. Selasa (27/5) sekitar pukul 10.00 WIB lalu, tak sengaja Betesda bertemu lagi dengan Boris. Saat itulah, Betesda menebas korban hingga pergelangan tangannya putus. Kalau nggak salah, saat ini korban masih dirawat di RS Bina Kasih, Sunggal,"ÃÂ tandas Darwin.(mri/deo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngaku Polisi, Rampok Sikat Truk Karet
Redaktur : Tim Redaksi