Berani Lawan DPR, KPK Dianggap Takut Tangkap Boediono

Kamis, 06 Oktober 2011 – 18:54 WIB
JAKARTA- Tidak hanya mengkritik keras KPK, Fachri Hamzah juga menyayangkan hasil survei publik yang mengatakan bahwa KPK satu-satunya lembaga yang dapat dipercayaKepolisian dan Kejaksaan dianggap tak punya lagi kreadibilitas.

"Dan KPK kemana-kemana memakai public relation-nya mengatakan, 'lihat itu KPK sukses, ini lembaga yang harus dipertahankan

BACA JUGA: Karakter, Modal Dasar Untuk Bangun Bangsa

Bisa bubar negara ini jika tidak ada KPK'," kata pimpinan Komisi III DPR itu kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/9).

Menurutnya, demokrasi adalah penguatan institusi utama
Dia mencontohkan mengapa negara demokrasi terkuat, Amerika Serikat, tidak punya lembaga semacam KPK

BACA JUGA: Soal Reshuffle, Golkar Minta Jaminan SBY

Itu karena institusi utama penegak hukumnya berjalan
Sekarang ketika KPK menjadi lembaga superbody, tegas Fachri, yang timbul adalah arogansi dan DPR menjadi bulan-bulanan.

"Sampai-sampai lembaga perwakilan (DPR) pun mau dilawan

BACA JUGA: Atut-Rano Usung Pembaruan

Kalau benar cara berpikirnya dan tidak berdasarkan dendam dan ingin mencari popularitas, duduk sini baik-baik," tegas Wasekjen PKS itu.

Dia menegaskan juga, tidak semua partai politik dan anggota DPR di parlemen bisa dicap maling.

"Tidak semua partai maling, tidak semua anggota DPR itu maling, Kalau Anda bisa beranggapan pimpinan DPR ini semuanya maling, kok kita menista bangsa kita sendiri secara terus menerus dengan label yang tidak sehat," ungkapnya.

Dia melanjutkan, tugas utama KPK adalah supervisi dan memperkuat lembaga penegak hukum lainnyaKPK bisa saja menangani kasus jika kasus itu betul-betul besar.

"Inikan tidak, KPK menangkap Pimprov-Pimprov dan bupati-bupatiTapi disuruh tangkap Boediono (dalam kasus Century) tidak beraniPadahal efek dari kasus Century untuk perbaikan nasional ini luar biasaAkhirnya jadi tebang pilih," ketusnya.(ald/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Foke Dekati Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler