Berantas Buta Aksara Terbentur Dana

Kamis, 13 Oktober 2011 – 22:40 WIB

KARANGASEM---Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem, Propinsi Bali, I Gede Ariyasa menargetkan jumlah peserta pendidikan keaksaraan di kabupatennya mencapai 3000 orang peserta di tahun 2012 mendatangBerdasarkan data terakhir yang diterima, jumlah peserta pendidikan keaksaraan di Kabupaten Karangasem saat ini sebanyak 1000 orang.

“Dengan meningkatkan jumlah peserta tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka penderita buta aksara di kabupaten kami

BACA JUGA: Mendiknas Minta Mendagri Buat Aturan BOS

Dalam proses penjaringan peserta, kami bekerjasama dengan Dinas Sosial, mengingat hanya mereka yang memiliki data yang valid
Kami mengakui, kami tidak punya data mengenai itu,” ungkap Ariyasa kepada JPNN di kantornya, Kamis (13/10).

Untuk menekan angka penderita buta aksara yang sebagian besar bermata pencaharian petani dan peternak tersebut, lanjut Ariyasa, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) dan Dinas Sosial (Dinsos) setempat

BACA JUGA: Dana BOS 2012 Rawan Dipakai Pilkada

“Metode yang kami gunakan tidak ada metode khusus
Hanya saja, kami hanya menyesuaikan dengan program wajib belajar sembilan tahun,” ujarnya.

Guna menunjang rencana ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karangasem menetapkan program Keluarga Harapan dan program Penanggulangan Pekerja Anak

BACA JUGA: Pendidikan Indonesia Dinilai Kehilangan Arah

“Sehingga, para orang tua yang memiliki anak usia wajib belajar 9 tahun, diwajibkan untuk bersekolah meskipun melalui kejar paket A, B dan CIni semua sudah kami koordinasikan dengan yayasan yang menggelar program penuntasanbuta aksara,” paparnya.

Ariyasa menjelaskan, pihaknya juga menggandeng Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)Dijelaskan, para mahasiswa dikerahkan untuk mengajar para peserta yang ditampung di beberapa kelompok yang tersebar di seluruh kecamatan yang terdapat di kabupaten Karangasem, Bali.

“Lokasi pembelajaran cukup banyak, bahkan ada yang sampai di lereng gunung Agung yang kondisinya sangat tandusBagian utara itu memang susah aksesnyaMetode pembelajarannya, kami serahkan kepada Undiksha karena mereka yang memahamiApalagi yang memberikan tes adalah dosen-dosen Undiksa itu sendiri,” tutur Ariyasa.

Ke depannya, Ariyasa mengharapkan adanya uluran tangan dari para donaturIa mengakui, jika pelaksanaan pendidikan kekasaraan yang dilakukan hingga saat initerbentur dengan terbatasnya anggaran

“Paling tidak, kami hanya berharap di setiap kecamatan ada donatur yang menyumbangkan dana untuk bisa membantu program iniKarena, itu kendala kamiKami sangat siap dari segi tenaga, sementara dana yang kami punya sangat terbatas,” pungkasnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3.533 Warga Ikuti Ujian Paket


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler