jpnn.com, JAKARTA - Sonia Wibisono, 40, memenuhi panggilan KPK sebagai saksi kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan tersangka Bupati (nonaktif) Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, Jumat (26/1). Pada pemanggilan sebelumnya, Selasa (23/1), dokter kecantikan itu tidak hadir.
AHMAD NUGRAHA, Jakarta
BACA JUGA: Ada Bu Dokter Cantik di Pusaran Kasus Cuci Uang Bupati Rita
Penyidik KPK ingin mengetahui penggunaan uang Rita untuk biaya perawatan kecantikan. Selama ini, putri mantan Bupati Kukar Syaukani Hasan Rais itu dikabarkan intens melakukan perawatan wajah yang ditangani langsung dokter Sonia Wibisono.
"Ya dibutuhkan pemerikaaan terhadap saksi dalam kasus dugaan TPPU yang dilakukan RIW (Rita Widyasari, Red). Penyidik perlu mengkonfirmasi penggunaan kekayaan RIW untuk sejumlah perawatan medis kecantikan," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jumat (26/1).
BACA JUGA: KPK Sita Barang Palsu, Mbak Rita Tertawa
Kedatangan Sonia merupakan penjadwalan ulang dari panggilan yang lalu. Mengenakan baju hitam dipadukan rompi putih, Sonia tiba di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta pada pukul 13.00 WIB.
Ia pun langsung masuk ke ruang pemeriksaan KPK tanpa meninggalkan komentar sedikit pun kepada awak media.
BACA JUGA: Rita Widyasari: Ibu Saya juga Punya Tambang
Usai menjalani pemeriksaan selama kurang lebih tiga jam oleh penyidik KPK, dokter Sonia Wibisono akhirnya mulai buka suara terkait pemeriksaannya.
Kepada awak media, ahli kecantikan itu mengatakan sudah mengenal Rita cukup lama, kurang lebih sekitar lima atau 10 tahun silam.
Meski demikian, ia mengaku hanya satu kali bertemu Bupati Kukar dua periode tersebut.
"Sudah lama kenal, tapi baru satu kali ketemu. Waktu itu kami dipertemukan dalam acara sosialita," akunya kepada awak media.
Apakah Rita pernah melakukan perawatan kecantikan di klinik miliknya. ”Pernah nggak ya?” jawab Sonia lantas tersenyum.
”Kasih tahu nggak ya,” ucapnya ketika ditanya berapa biaya perawatan kecantikan di kliniknya.
Sonia juga tak membantah bila tersangka suap dan gratifikasi itu kerap melakukan perawatan kecantikan di kliniknya.
Dirinya sudah menjelaskan semuanya kepada penyidik lembaga antirasuah. "Itu (soal perawatan kecantikan, Red) sudah saya sampaikan ke penyidik," tuturnya.
Disinggung soal materi pemeriksaan, ia meminta agar awak media mengonfirmasi langsung humas KPK. Ia berdalih tak ingin mengganggu proses penyidikan KPK.
Dia merasa tak enak bila harus menjawab soal perawatan kecantikan Rita. "Tanya sama KPK aja yah, nanti kalau saya ngomong dibilang ganggu penyidikan lagi," katanya seraya tersenyum, seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group).
KPK tengah mengusut transaksi keuangan yang dilakukan Rita sepanjang menjabat Bupati Kukar dua periode.
Rita bersama Komisaris PT Media Bangun Bersama (MBB) Khairudin ditenggarai mencuci uang dari hasil korupsi sebesar Rp 436 miliar.
Salah satu yang diusut adalah penggunaan uang hasil korupsi untuk kepentingan pribadi Rita. Lembaga antikorupsi itu juga tengah melakukan pemetaan aset dan kekayaan milik Rita.
Sejauh ini, penyidik KPK telah menyita sejumlah aset milik Rita mulai dari 40 tas dan 19 pasang sepatu bermerek seperti Channel, Prada, Bulgari, Hermes, Celine, Louis Vuitton, dan merek lainnya.
Kemudian penyidik KPK juga menyita 103 perhiasan emas dan berlian berupa kalung, gelang, cincin. Selain itu, ada juga 32 buah jam bermerek antara lain Gucci, Tisot, Rolex, Richard Mille, Dior, dan lainnya.
KPK juga sudah melakukan penyitaan terhadap sejumlah aset milik Rita mulai dari mobil Toyota Vellfire, Ford Everest, dan Land Cruiser hingga dua unit apartemen di Balikpapan, Kaltim. (nug)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disangka Korupsi, Bupati Rita Diduga Cuci Uang Sebegini
Redaktur & Reporter : Soetomo