jpnn.com, JAKARTA - Tingkat inflasi pada Februari mencapai 0,17 persen. Salah satu pemicunya adalah komoditas pangan seperti beras dan bawang putih.
Inflasi tahun kalender tercatat sebesar 0,79 persen. Sementara itu, inflasi dari tahun ke tahun adalah 3,18 persen.
BACA JUGA: Moeldoko Ajak Masyarakat Pantau Peredaran Beras
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, beras dan bawang putih memiliki andil besar sebagai penyumbang inflasi bulan lalu.
”Harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan pada Februari,” kata Suhariyanto, Kamis (1/3).
BACA JUGA: Tim Serap Gabah Targetkan Tuban Jadi Proyek Percontohan
Inflasi Februari 0,17 persen disumbang kenaikan harga seluruh indeks kelompok pengeluaran.
Dari kelompok bahan makanan, andilnya 0,01 persen. Di antaranya, beras dan bawang putih dengan andil masing-masing 0,04 persen.
BACA JUGA: KPPU Dorong Pemprov Jatim Buka Pasar Beras Induk di Surabaya
Selain beras dan bawang putih, lanjut dia, ikan segar dan bawang merah menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen.
Kemudian, mi kering instan, anggur, pepaya, semangka, dan cabai rawit masing-masing memberikan andil inflasi 0,01 persen.
Sementara itu, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, bayam, kacang panjang, kentang, sawi hijau, dan wortel.
Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, menyebutkan dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, sumbangan inflasinya cukup tinggi. Yakni, mencapai 0,07 persen.
Kemudian, andil inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mencapai 0,05 persen.
Untuk kelompok sandang, sumbangannya terhadap inflasi 0,02 persen, kelompok kesehatan 0,01 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen.
”Sementara kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak memberikan sumbangan terhadap inflasi nasional,” jelas Kecuk. (ken/puj/c17/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Februari Panen Raya Lagi, Akan Ada 800 Ribu Ton Beras
Redaktur & Reporter : Ragil