BACA JUGA: Diare dan Malaria Hantui Palangka Raya
Dua komoditas kebutuhan pokok yang harganya masih tinggi adalah beras dan minyak tanah (mitan)Di beberapa pasar tradisional, harga beras dengan kualitas super masih pada kisaran Rp 8 ribu per kilogram
BACA JUGA: H-10 Nagreg Layak Dilintasi
Padahal, pada saat normal harga beras dengan kualitas ini tidak lebih dari Rp 7 ribu per kilogramBACA JUGA: Razia Warung Makan, Kompor pun Disita
Ini benar-benar menyulitkan kami," kata Rahmi, salah satu ibu rumah tangga yang dijumpai Lombok Post (JPNN Grup) di Pasar Pagesangan.Berbeda dengan beras, meski mahal tapi bisa ditemukan di pasaran, kondisi mitan justru semakin parahHampir di seluruh wilayah Kota Mataram, peredaran mitan sudah tidak ditemukan lagi"Kami yang belum mendapatkan program konversi jadi kesulitanSaya sudah berkeliling mencari penjual mitan, tapi tidak ada juga," tutur Sumarni, salah satu ibu rumah tangga yang tinggal di Sweta.
Peredaran mitan memang saat ini sedang dalam kondisi sangat parahKebijakan Pertamina yang mengurangi jatah mitan untuk Kota Mataram dan beberapa kabupaten/kota di NTB ditengarai menjadi penyebabnya"Kelangkaan ini jelas karena stok dari Pertamina memang berkurang," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, Wartan.
Menurut Wartan, pengurangan jatah mitan itu menjadi penyebab utamanyaDengan langkanya mitan ini, tidak heran jika harganya pun terus melonjak"Itu sudah jadi hukum ekonomiJika barang langka otomatis harganya meningkat," tandasnya.
Bagaimana dengan harga beras yang juga mengalami lonjakan? Wartan mengatakan, lonjakan harga sebagian besar sembako sudah menjadi fenomena nasionalArtinya, itu tidak hanya terjadi di Kota Mataram"Itu terjadi di semua daerahTapi biasanya setelah seminggu Ramadan, akan normal lagi kok," pungkasnya(oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Ketua MUI Dituntut 4,5 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi