LIMAPULUHKOTA -- Banjir bandang melanda Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (20/9) malamAkibatnya, ratusan rumah penduduk, termasuk pasar tradisional Gunuang Malintang dilaporkan terendam air dengan ketinggian mencapai satu meter
BACA JUGA: MMI Sumut Bukan Teroris
Herman,34, seorang warga Gunuang Malintang yang ditemui Padang Ekspres (grup JPNN Selasa (21/9) siang, menceritakan, banjir bandang melanda kampungnya selama dua jam
BACA JUGA: Dianggarkan Rp 300 Miliar untuk Bebaskan Lahan Tol Manado-Bitung
Ketika banjir terjadi, masyarakat ada yang sudah tidur, ada pula yang masih duduk-duduk di warung."Saya sendiri, baru selesai makan di rumah
BACA JUGA: Dana Tak Cair, RSU Undata Kehabisan Stok Obat
Ketika saya lihat ke luar rumah, ternyata benarAir Batang Maek yang membela kampung kami, sudah naik ke permukaan kampungHingga menggenangi rumah penduduk dan pasar," kata Herman.Iyen,42, warga lain menambahkan, begitu air naik, warga memang sangat cemasBahkan tidak sedikit yang meninggalkan rumah, seraya pergi ke tempat lebih tinggi"Untung saja, air naiknya cuma dua jamKalau tidak, tentu sampai pagi kami masih mengungsi," ujar ibu rumah tangga tersebut.
Pascabanjir bandang melanda Gunuang Malintang, pemerintah kecamatan dibawah pimpinan Camat Syaiful SP langsung turun ke lokasiBegitupula dengan Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) pada Kantor Kesbangpol Limapuluh Kota FirmansyahDia bersama sejumlah personel, langsung memantau kondisi rumah yang terendam air dan melakukan pendataan.
"Hasil pendataan kita, ada sebanyak 156 unit rumah warga yang digenangi banjir bandang atau banjir kiriman Batang Maek tadi malamSelain itu, sebanyak tiga unit warung juga dilaporkan ikut terendam airBegitupula dengan 27 hektare swah yang kebanyakan sudah selesai dipanen dan 50 unit kolam ikan," imbuh Firmansyah.
Khusus terhadap rumah penduduk yang digenangi air, menurut Firmansyah, saat ini kondisinya masih relatif baik"AlhamdulillahTidak ada rumah warga yang rusak berat akibat banjirMeskipun demikian, pendataan masih tetap kita lakukanMudahan-mudahan saja, cuaca kembali normalSehingga air Batang Maek dapat kembali bersahabat dengan warga," ujar Firmansyah.
Selain meninjau kondisi warga yang rumahnya terendam banjir bandangFirmansyah bersama petugas Satuan Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Kabupaten Limapuluh Kota, kemarin siang juga sempat meninjau kondisi gorong-gorong penahan air yang berada dekat Jemabatan Gunuang MalintangGorong-gorong tersebut, menurut Firmansyah, ikut rusak lantaran disapu air.
Kemudian, Firmansyah juga melihat kondisi badan jalan provinsi yang terban di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, tepatnya di Kilometer 12 arah ke Kapur IXBahu jalan itu terban sepanjang 30 meter
"Agar terbannya, tidak bertambah panjang dan tidak membuat jalur transportasi menjadi tersendatKita berharap, Dinas PU dan Prasarana Jalan Provinsi dapat memperbaikinya," kata Firmansyah(frv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejati NTB Proses 65 Kasus Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi